Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Klaten

Bilik Kamar Warung Soto Jadi Saksi Bisu, Kakek 71 Tahun Tewas Overdosis Obat Kuat

Selama ini operasi bisnis haram yang berkedok warung soto di Delanggu Klaten Jawa Tengah berlangsung aman-aman saja.

|
ist Satpol PP Gresik
Diamankan, sejumlah penjaga warkop berkedok prostitusi dibawa ke Mako Satpol PP, Selasa (8/3/2022). Foto : Satpol PP Kabupaten Gresik. 

TRIBUNJATIM.COM -- Selama ini operasi bisnis haram yang berkedok warung soto di Delanggu Klaten Jawa Tengah berlangsung aman-aman saja.

Hidung belang yang menjadi langganannya adalah para manula atau lansia yang ingin menyalurkan hasrat nafsunya.

Ternyata, aksi ini terbongkar gara-gara seorang kakek yang over dosis obat kuat sehingga kejang-kejangnya melampui batas sehingga meninggal dunia.

Bilik-bilik kamar di warung soto itu telah menjadi saksi perbuatan dosa mereka sehingga seorang pelanggan terkapar karena over dosis obat kuat

Dengan viralnya kejadian kakek 71 tahun tewas overdosis obat kuat di Klaten, Jawa Tengah ini pun membuat gempar.

Kematian kakek 71 tahun overdosis obat kuat itu membuka tabir prostitusi yang terjadi di Klaten, Jawa Tengah.

Ternyata praktek prostitusi itu berkedok warung soto.

Seorang pelanggan kakek 71 tahun akhirnya menjadi korban karena overdosis obat kuat.

Nasib pemilik warung soto di Klaten Jawa Tengah itupun terungkap.

Praktek prostitusi ternyata dijalankan oleh pemilik sebuah warung soto.

Praktik prostitusi berkedok warung soto dan wedangan itu terjadi di Kecamatan Delanggu, Klaten, Jawa Tengah.

Diduga praktik prostitusi itu telah beroperasi cukup lama.

Warung soto dan wedangan tersebut buka setiap hari dari pagi hingga sore.

Sub Koordinator Bidang Penindakan dan Penegakan Perda Satpol PP dan Damkar Kabupaten Klaten, Sulamto mengatakan, para pelanggan yang menggunakan jasa PSK didominasi pria-pria berumur.

"Rata-rata (pelanggannya) sudah berumur. Ya di atas (usia) 50 tahun," kata Sulamto dikonfirmasi, Kamis (11/5/2023).

Setiap harinya ada sekitar dua hidung belang yang menggunakan jasa PSK di warung tersebut.

Pengakuan PSK layani kakek hingga para pria berumur lainnya itu juga diungkap.

Sulamto mengatakan pemilik sengaja menggunakan warungnya untuk praktik prostitusi karena terdesak kebutuhan sehari-hari.

"Dari keterangan bersangkutan (pemilik warung) seperti itu (untuk mencukupi kebutuhan),”

“Karena mereka tidak punya suami, tidak punya pekerjaan yang lebih dari itu sehingga hanya itu yang bisa dilakukan," ungkap Sulamto menuturkan pengakuan PSK yang disampaikan lewat pemilik warung.

Di warung tersebut ada dua PSK yang melayani para hidung belang.

Tarif sekali sewa sekitar Rp 70.000.

Terdapat tiga kamar disediakan pemilik untuk kegiatan praktik prostitusi.

"Di situ memang ada tiga kamar yang dipergunakan untuk kegiatan prostitusi,”

“Wanita yang ada di situ ada dua orang. Usianya sekitar 45-50 tahun. Warga sekitaran Delanggu juga," katanya.

Usaha esek-esek bermodus warung soto di Delanggu ini terbongkar setelah ada peristiwa seorang kakek berusia 71 tahun meninggal diduga akibat overdosis obat kuat.

Warung soto ini adalah milik S (70).

Tetapi warung tersebut dioperasionalkan oleh anaknya.

"Awal mula terungkap (dugaan prostitusi) kemarin ada kejadian sepuluh hari yang lalu ada seorang kakek-kakek berasal dari daerah Delanggu meninggal di lokasi itu,”

“Kakek berusia sekitar 71 tahun yang diduga over dosis obat kuat," katanya.

Kini, nasib warung serta pemiliknya setelah kabar praktik prostusi telah diusut, warung itu tidak buka kembali.

Pihaknya mengungkapkan telah melakukan penindakan agar warung soto tersebut tidak lagi digunakan untuk kegiatan praktik prostitusi.

Satpol PP juga memberikan pembinaan kepada pemilik warung serta dua orang wanita yang bekerja sebagai PSK di warung tersebut.

"Kemarin kita sudah ke lokasi yang bersangkutan (pemilik warung) juga ada,”

“Sehingga langsung kita berikan pembinaan. Kalau nanti masih digunakan nanti akan kita lakukan penyegelan," jelasnya.

Di Surabaya, praktek prostitusi terkenal di Kembang Kuning belakangan juga kembali marak dilakukan.

Prostitusi di Makam Kembang Kuning seakan tak lekang oleh waktu.

Hari kerja sudah aktif ternyata juga berlaku dengan hiburan malam di kawasan ini.

Sabtu 29 April malam, di sekitaran makam kembali terlihat banyak orang berpakaian mini, suara ngebas, dan bergaya genit.

Kebanyakan dari mereka adalah waria.

Beberapa juga ada perempuan tulen.

Ani salah seorang warga mengaku cukup resah melihat Makam Kembang Kuning ketika malam dipadati orang-orang seperti itu.

Bahkan, tak jarang dari orang-orang itu melayani tamunya di atas makam.

"Risihnya kalau ada grebegan pasti mereka lari-lari ke kampung. Lagian, gak pantes juga kan masa makam dibuat tempat seperti begitu," katanya

Semalam kawasan itu dirazia.

Pasukannya 25 personel gabungan dari Satpol PP, Camat, serta Polsek Sawahan.

Sampai di lokasi, orang-orang yang berdandan kemayu langsung semburat.

Mereka semua lolos.

Ada yang lari ke kampung, ada juga yang kabur dengan mengendarai sepeda motor.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pengakuan PSK Layani Kakek 71 Tahun Tewas Overdosis Obat Kuat, Terkuak Nasib Pemilik Warung Soto

Baca juga: Pasutri dan Seorang Remaja Gasak Barang di Toko Retail Karanganyar hingga Puluhan Juta, Ini Modusnya

Baca juga: Viral Kecelakaan Emak-Emak Tabrak Toko Perabot Rumah di Sragen, Diduga Panik Tarik Gas

Baca juga: DPC Partai Gerindra Kudus Targetkan Penambahan Kursi DPRD 50 Persen, Gandeng Kades hingga Pengusaha

Baca juga: Tingkatkan Perkembangan Bahasa Anak melalui Permainan Pesan Berantai

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved