Berita Feature
Jasil Anak Tukang Batu Jadi Polisi, Lulus Setelah 3 Kali Gagal, Biaya Administrasi Terpaksa Ngutang
Muh Jasil, pemuda Makassar ini bisa jadi contoh memelihara semangat hingga berhasil
Jasil mengaku mendapat kendala soal biaya.
"Saya ingat itu terkendala di biaya untuk mengurus kelengkapan berkas administrasi untuk mendaftar," kata Jasil.
Bahkan kendala itu, sempat menyurutkan niatnya untuk melanjutkan pendaftaran.
Namun karena dorongan yang kuat dari para saudaranya tak mematahkan semangat Jasil untuk kembali bangkit.
"Waktu itu perekonomian Kakak juga menurun, tetapi kakak saya tetap mendorong untuk mendaftar dan maju," ucap Jasil dengan mata yang berkaca-kaca.
Beruntung saat itu, rekan seangkatan Jasil, memiliki rasa iba untuk membantu Jasil dalam proses pendaftarannya.
Ia pun kembali terpacu untuk maju mencapai cita-cita masa kecilnya.
"Semua rekan-rekan sependaftaran saya mau membantu, mulai dari berkas administrasi seperti fotokopi, pembelian map dan materai," ucapnya dengan nada lirih.
Cerita perjuangan Jasil menggapai cita-cita di tengah keterbatasan ekonomi itu, juga diungkap sang kakak, Nur Jahida (25).
Sang kakak yang bekerja hanya sebagai buruh cuci mobil harus mengutang ke beberapa temannya, agar kebutuhan sang adik dalam proses pendaftaran dapat terpenuhi.
"Memang waktu itu banyak sekali kendala soal biaya, karena saya juga kerjanya cuman di tempat cuci mobil. Beberapa kali saya harus pinjam uang teman kantor karena waktu itu belum gajian," katanya ditemui terpisah.
Saat ini, Nur Jahida dan saudara-saudaranya pun bangga atas hasil perjuangan sang adik.
"Alhamdulillah, saya berharap adik saya tetap membanggakan keluar dan jadi polisi yang baik ke masyarakat nantinya," harapnya.
Jalan kaki 2 Km karena tak punya biaya
Sambil duduk dengan rasa haru, Jasil juga mengingat sebuah momen kala dirinya berjalan kaki sejauh 2 kilometer saat hendak mengumpulkan berkas pendaftarannya di Mapolrestabes Makassar.
Jasil menceritakan, saat proses pendaftaran biasanya ia berangkat dijemput oleh rekannya menggunakan sepeda motor.
Namun tiba momen saat rekannya itu, sudah tiba duluan di Mapolrestabes Makassar lantaran pihak panitia mengimbau agar semua Calon Siswa (Casis) segara berkumpul.
Sambil menggendong tas besar dengan rambut botak, Jasil pun terpaksa berjalan kaki sejauh 2 kilometer dari rumah sang kakak di Jalan Kandea menuju Polrestabes Makassar.
"Waktu itu, teman-teman saya sudah di Polrestabes semua kumpul berkas sehingga tidak ada lagi yang bisa bonceng. Jadi saya jalan kaki dari rumah ke Polres," bebernya.
Tiba di Mapolrestabes Makassar, Jasil mengaku sempat mendapatkan teguran oleh panitia pendaftaran lantaran pakaian kemeja berwarna hitam-putih yang dikenakan basah bercucur keringat.
"Sempat ditegur, akan tetapi itu tidak membuat saya mengurungkan niat untuk maju pemeriksaan rekmin awal," sebutnya.
Mendiang sang ibu jadi korban api gapai cita-cita
Di balik wajah kaku Jasil, ia menceritakan sosok yang membuatnya pantang menyerah.
Ialah mendiang sang ibu, almarhumah Aminah. Jasil bercerita, sosok mendiang sang Ibu yang membuatnya pantang untuk menyerah menggapai cita-cita.
"Saya lewati semua ini karena saya selalu ingat dengan almarhuma ibu saya. Saya belum bisa bahagiakan sebelum dia meninggal," beber Jasil.
Jasil tak kuasa menahan air matanya, ia berucap bahwa dirinya saat ini sudah membuktikan bahwa dirinya dapat menuju tangga kesuksesan
"Saya cuma mau bilang, minta maaf ka amma, belumpa bisa bahagiakan ki (Saya meminta maaf sebesar-besarnya ibu), saya banyak menyusahkan di waktu ibu hidup," ucap Jasil sembari menghapus air matanya. (Kompas.com)
Kisah Rizky, Putri Buruh Harian Lulus Cumlaude sebagai Wisudawan Terbaik FH Unsoed |
![]() |
---|
3 Hari Tersesat di Hutan Jati Blora, Truk Boks Berhasil Dievakuasi, Warga Gelar Selamatan Dulu |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Pasar Kambing Semarang yang Melegenda, Patung Masih Berdiri Tapi Situasi Beda |
![]() |
---|
Alasan Mbah Yudi Warga Batang Tinggal Dengan Ayam, Sudah 4 Kali Pindahkan Rumah |
![]() |
---|
Cerita Indra Pemuda Tunadaksa di Tegal, Kembangkan Usaha Anyaman Bambu Hingga Buka Lapangan Kerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.