Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Toko Gunung Agung Tutup Trending Twitter, Ini Sejarah Toko Buku Legendaris yang Berdiri Sejak 1953

Toko Gunung Agung Tutup Trending Twitter, Ini Sejarah Toko Buku Legendaris yang Berdiri Sejak 1953

Penulis: non | Editor: galih permadi
Wikipedia/Toko Gunung Agung
Toko Gunung Agung Tutup Trending Twitter, Ini Sejarah Toko Buku Legendaris yang Berdiri Sejak 1953 

Toko Buku Gunung Agung berdiri pada 1953 oleh Tjio Wie Tay yang juga dikenal sebagai Haji Masagung.

Mulanya Tjio Wie Tay membentuk kongsi dagang dengan Lie Tay San dan The Kie Hoat bernama Thay San Kongsie pada 1945.

Saat itu barang yang diperdagangkannya adalah rokok.

Namun, melansir Kompas.com, dari buku Sejarah Perbukuan (2022), pasca kemerdekaan Indonesia, permintaan buku-buku di Indonesia sangat tinggi.

Peluang ini dilihat oleh Thay San Kongsie yang kemudian membuka toko buku impor dan majalah.

Kios mereka cukup sederhana dan berlokasi di Jakarta. Namun, toko buku Tay San Kongsie lebih baik dibandingkan toko buku asing.

Keuntungan buku lebih besar daripada penjualan rokok dan bir yang awalnya ditekuni Tay San Kongsie.

Kongsi ini pun menutup usaha rokok dan bir lalu beralih fokus ke toko buku.

Pada 1951, Tjio Wie Tay membeli rumah sitaan Kejaksaan di Jalan Kwitang Nomor 13, Jakarta Pusat.

Rumah itu ditata dan dibuat percetakan kecil pada bagian belakang. 

Seiring perkembangan bisnis, Tjio Wie Tay mendirikan perusahaan baru yang menerbitkan dan mengimpor buku, bernama Firma Gunung Agung pada 1953.

Ide ini ditolak oleh Lie Tay San sehingga ia mundur dari kongsi tersebut.

Lalu, berdirilah Firma Gunung Agung yang ditandai dengan perhelatan pameran buku di Jakarta pada 8 September 1953. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved