Sudah Dua Minggu, Harga Telur di Semarang Tinggi

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga telur ayam ras di Kota Semarang masih tinggi. Pantauan tribunjateng.com di sejumlah pasar tradisional, harga telur saat ini di kisaran Rp 32.000/Kg.

Hal itu di antaranya diakui Wiyanto, pedagang di Pasar Peterongan Semarang. Menurut Wiyanto, harga telur sudah tinggi sejak usia lebaran lalu dan tak ada perubahan yang berarti.

"Harganya sudah lama (tinggi), sejak syawal. Harganya sekarang Rp 32.000/Kg," kata Wiyanto, Minggu (28/5/2023).

Senada dikatakan Pur, pedagang di pasar tersebut. Menurut dia, harga telur stabil tinggi kendati sudah satu hari mengalami penurunan.

"Harga telur sudah dua mingguan tinggi. Sekarang Rp 31.000/Kg, kemarin Rp 32.000/Kg.

Kalau biasanya, Rp 28.000/Kg," ungkapnya.

Di Pasar Karangayu Semarang, Mardiyah mengatakan hal serupa. Menurut dia, harga telur saat ini stabil di kisaran Rp 31.000/Kg. Harga itu stabil tinggi setelah beberapa waktu terjadi cukup fluktuatif.

"Harganya sudah beberapa hari ini stabil Rp 31.000/Kg," imbuhnya.
Di sisi lain, terkait dengan kenaikan harga telur ayam belakangan ini, Asosiasi Koperasi Unggas Sejahtera Kendal yang memasok telur di berbagai daerah di Jawa Tengah sebelumnya menyebutkan kenaikan yang tejadi sekarang ini sudah menjadi hal biasa.

Ketua Asosiasi Koperasi Unggas Sejahtera Kendal Suwardi menyebutkan kenaikan itu di antaranya seiring dengan meningkatnya permintaan di tengah mulai ramainya berbagai kegiatan masyarakat.

"Kenaikan harga telur ini sudah biasa karena ayam tua banyak yang di-afkir. Kemudian juga hajatan masyarakat dimulai semua," kata Suwardi.

Disebutkan Suwardi lebih lanjut, yang menjadikan harga telur naik belakangan ini juga berkaitan dengan biaya ongkos produksi yang meningkat.

Sehingga, kata dia, harga telur bisa menyentuh angka Rp 32.000/Kg.

Menurut Suwardi, harga telur sendiri dimungkinkan masih bisa mengalami penurunan. Namun jelasnya, tak sampai di bawah Rp 25.000/Kg.

"Harga harusnya mulai turun, tapi tidak drastis karena kalau kebablasan susah juga.

Ini memang bukan peternak menaikkan, tapi permintaannya yang kebetulan bersamaan. Tetapi sekarang stok sudah mulai ada makanya harga mulai melandai," terangnya.