Pemilu 2024
KPU dan Bawaslu Kota Semarang Berikan Sosialisasi ke Pemilih Pemula Melalui Gerakan Cerdas Memilih
Sebanyak 850 mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) nampak fokus mendengarkan penjelasan dari KPU dan Bawaslu Kota Semarang
Penulis: faisal affan | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebanyak 850 mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) nampak fokus mendengarkan penjelasan dari KPU dan Bawaslu Kota Semarang, di Balairung UPGRIS, Rabu (31/5/2023).
Di hadapan mereka berjejer beberapa narasumber yang berkompeten di bidang politik, pendidikan, dan media sosial.
Di antaranya, Ketua KPU Kota Semarang Henry Cassandra Gultom, Ketua Bawaslu Kota Semarang Arief Rahman, Rektor UPGRIS Sri Suciati, dan influencer media sosial Adheniar Juliane.
Apa yang disampaikan KPU dan Bawaslu merupakan bentuk sosialisasi kepada pemilih pemula.
Acara dialog yang mengambil tema Gerakan Cerdas Memilih (GCM) ini diinisiasi RRI Semarang bekerjasama dengan UPGRIS.
Kepala RRI Semarang, Danang Prabowo menjelaskan, program GCM menitikberatkan pada generasi muda mengingat besarnya potensi mereka pada pemilu 2024.
“Pemilu menentukan nasib bangsa dan negara, sehingga dibutuhkan para pemilih cerdas yang dapat mendukung pembangunan bangsa,” terangnya
Atas dasar inilah, RRI Semarang memilih kampus sebagai tempat pelaksanaan kegiatan perdana dari program GCM.
“Nanti sebelum memasuki masa kampanye pemilu 2024, juga akan ada talkshow besar dengan melibatkan kampus negeri,” tambah Danang.
Sementara, Rektor UPGRIS Sri Suciati menjelaskan, mahasiswa sebagai kaum terdidik harus memberikan contoh yang baik dengan menggunakan hak pilih secara cerdas.
“Di UPGRIS sendiri setiap tahun ada pemilu raya mahasiswa. Belajar dari itu, mahasiswa diharapkan akan semakin kritis. Biasanya menjelang pemilu banyak berseliweran berita hoaks, sehingga mereka yang kritis bisa membedakan mana berita yang bertanggung jawab dan tidak,” ujarnya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Semarang, Henry C Gultom berharap agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan di kemudian hari.
“Generasi muda memang perlu diberikan banyak ruang dialektika dan ruang informasi mengenai kepemiluan, agar mereka dapat menentukan sikap dan pilihannya dengan jelas. Bukan berdasar asumsi saja, tetapi berdasarkan fakta-fakta dan payung hukum yang berlaku,” tegasnya.
Ketua Bawaslu Kota Semarang, Arif Rahman mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan generasi muda dapat membantu mengawasi seluruh tahapan pemilu dengan memahami aturan-aturan yang berlaku.
“Mereka bisa ikut mengawasi jika ada pelanggaran-pelanggaran yang terjadi, misalnya adanya politik uang, pelanggaran masa kampanye dan sebagainya,” pungkasnya.(*)
Baca juga: Viral Balita Disiksa Wanita Muda, Rambut Dijambak dan Badan Diinjak dengan Heels, Ini Faktanya
Baca juga: Kisah Pasutri Asal Temurejo Blora Puluhan Tahun Tekuni Batu Bata di Tengah Maraknya Industri Herbel
Baca juga: Strategi Pemenangan Partai Golkar Jateng, Padmasari : Kami Siaplan Kader Perempuan Terbaik
Baca juga: Kontroversi Sikap Presiden Ikut Cawe-cawe di Pilpres 2024 dan ASN, TNI Polri Takut Tidak Netral
Membaca Ulang Partisipasi Pemilih pada Pemilu Tahun 2024: Antara Antusiasme Elektoral dan Kejenuhan |
![]() |
---|
Inilah Sosok Rizqi Iskandar Muda Anggota DPRD Jawa Tengah Termuda Asal Batang, Dilantik Bareng Ayah |
![]() |
---|
Kisah Happy Franz Haloho, Dilantik Jadi Anggota DPRD 2024-2029 Meski Hanya Modal 94 Suara |
![]() |
---|
2 Caleg PDIP Ancam Kepung Gedung DPRD Karanganyar, Jika Tak Dilantik Sebagai Wakil Rakyat |
![]() |
---|
Komeng Raih 5.399.699 Suara, Ternyata Tak Otomatis Jadi Ketua DPD, Justru Malah Nama Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.