Berita Banyumas
Tukang Mie Ayam Jadi Juragan Jambu Kristal di Banyumas, Sekolahkan Anaknya Hingga Sarjana
Salimin (52) pria asal Desa Banjarsari, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas mulanya adalah pedagang mie ayam sejak 2006
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Salimin (52) pria asal Desa Banjarsari, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas mulanya adalah pedagang mie ayam sejak 2006.
Namun profesi yang ia jalani selama empat tahun itu ia tinggalkan.
Beralih dari dapur Salimin justru mantap untuk budidaya Jambu Kristal.
Menurutnya berdagang mie ayam selain sangat menguras tenaga, keuntungan yang didapat juga sedikit.
Menjalani profesi sebagai penjual mie ayam baginya amat melelahkan.
Baca juga: Mayat Berdiri Gegerkan Warga Semarang, Ternyata Tewas Dikeroyok Gara-gara Meludah
Baca juga: Remaja Rela Terseret Motor Jambret hingga Tubuh Penuh Luka Demi Pertahankan Hp, Ternyata Ini Isinya
Karena keterbatasan modal, ia melakukan semuanya sendiri.
Mulai dari memotong ayam, menyiapkan bumbu, hingga berbagai persiapan lainnya.
"Mie ayam itu capek sekali. Saya putuskan berhenti ketika sudah mengenal jambu kristal," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (1/6/2023).
Sebelum mengenal jambu kristal, Salimin sudah mencoba membudidaykan pepaya dan pisang.
Namun keduanya tidak terlalu sukses.
"Kalau pepaya itu pesaingnya semakin banyak," katanya.
Jambu kristal sendiri sudah masuk ke Banyumas sekitar 2005.
Pria yang sempat menjadi tenaga harian lepas di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas ini menggali dan membaca informasi di Facebook.
Menurutnya tanaman jambu perawatan dan jualnya gampang.
Masa hidupnya lama, masa produktif lima tahun.
"Saya mencoba tanam 50 batang, dan alhamdulillah berhasil tapi belum kita bukukan," katanya.
Kemudian di 2016 ia mantap menekuni budidaya Jambu Kristal ini.
Saat itu ia mengaku tidak mempunyai modal.
Akhirnya ia meminjam uang kepada kerabatnya sebesar Rp 3 juta sebagai modal awal.
"Pertama modalnya utang pribadi terutama beli bibit pupuk, dan tenaga. Alhamdulillah berhasil," imbuhnya.
Panen pertama dulu menghasilkan 5 kilogram Jambu Kristal.
Tahun pertama ia sampaikan, untuk buah jambu kristal panennya memang belum banyak.
"300 pohon itu per minggu panen 20 kilogram. Tahun kedua bisa mencapai 150 kilogram," tambahnya.
Awal menjajal budidaya jambu ia memilih lahan yang ada di daerah perkotaan.
Pertimbangannya sederhana karena lahan di kota itu banyak yang tidak produktif, karena tidak dimanfaatkan.
Sembari menanam, ia terus mengasah pengetahuannya seputar budidaya jambu kristal.
Ia juga tidak lupa belajar mencangkok jambu.
Ini dilakukan sebagai antisipasi saat musim kemarau.
"Jambu itu punya karakteristik, kalau ditanam di dataran rendah buahnya lebih manis dibandingkan dengan ditanam di dataran tinggi," ungkapnya.
Untuk itu sangat penting baginya selalu belajar.
Karena ia punya keyakinan, bidang apa saja bisa ditaklukkan asal menguasai ilmunya.
Sampai saat ini ia masih terus belajar.
Bahkan pernah ikut pelatihan yang berbayar Rp 600 ribu.
Menanam tanaman non pangan ia sadari punya konsekuensi tidak mendapatkan subsidi pupuk, dari pemerintah.
Soal itu sudah ia sadari, dan ia sudah belajar membuat pupuk organik sendiri untuk bisa menekan biaya produksi.
Sebagaimana usaha lainnya, jalannya tidak selalu mulus.
Terutama saat musim mangga tiba, semua harga buah akan anjlok.
"Pada turun semua, karena mangga itu enak dan harganya lebih murah jadi pada lari ke mangga semuanya," jelasnya.
Dampaknya, harga jual jambu tidak bisa menutup biaya produksi saat musim mangga tiba dan banjir buah dari luar Banyumas masuk.
Omzet per tahunnya saat ini bisa menyentuh dua digit.
Dari hasil itu, saat ini ia mempunyai empat kebun jambu yang tersebar di Silado, Gewok, Pliken, dan Karanggintung dengan total luasan sekitar satu hektar.
"Ada yang sewa, kerjasama sama orang, dan lahan sendiri," katanya.
Satu yang belum bisa ia lakukan, adalah membuat olahan makanan dari jambu kristal.
Pelan-pelan ia katakan, akan mewujudkan mimpi itu.
Dari hasil jambu kristal ia dapat penghasilan luamyan dan digunakan dari mulai merenovasi rumah hingga menyekolahkan dua anaknya sampai sarjana, bisa ia lakukan
Semua itu berkat buah jambu kristal. (jti)
Kondisi Terkini Kantor Bupati Banyumas, Rusak Usai Demo Ricuh |
![]() |
---|
Demo Ricuh di Banyumas: Pos Satpol PP Porak-poranda, Fasilitas Pemda Dijarah |
![]() |
---|
Gas Air Mata Ditembakkan Usai Kapolresta Disoraki, Massa Berupaya Bakar Eks Gedung DPRD Banyumas |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Ribuan Orang Geruduk Kantor Bupati Banyumas, Pendopo Dilempari dan Gerbang Ambruk |
![]() |
---|
Wayang dari Limbah Kertas Semen, Inovasi Dosen Amikom Purwokerto Gaungkan Tradisi Ramah Lingkungan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.