Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Ekonomi Bisnis

Harga Tak Kunjung Turun, Pedagang Ayam Potong di Semarang Mengeluh Sepi Pembeli

Menurut pedagang di Kota Semarang, sejak Lebaran 2023, harga ayam potong masih bertahan di kisaran Rp 40.000 per kilogram.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/IDAYATUL ROHMAH
Salah satu kondisi lapak pedagang ayam potong di Pasar Bulu Semarang, Jumat (2/6/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga ayam potong di pasar tradisional Kota Semarang belum menunjukkan adanya penurunan.

Menurut pedagang, sejak Lebaran 2023, harga ayam potong masih bertahan di kisaran Rp 40.000 per kilogram.

Hal itu di antaranya diucap Riantini, pedagang Pasar Bulu Semarang.

Menurut dia, harga ayam potong saat ini masih belum terkendali.

"Harga ayam potong naik banyak selepas Lebaran."

"Awalnya sempat turun sebentar, terus tiga hari kemudian naik lagi," katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat (2/6/2023).

Baca juga: Duh, Harga Daging Ayam di Kabupaten Semarang Naik Lagi, Pedagang: Harus Jual Rp 40.000 Biar Untung

Riantini melanjutkan, tingginya harga ayam ini berpengaruh terhadap sepinya penjualan di lapaknya.

Ia mengatakan, terjadi penurunan penjualan mencapai 50 persen seiring tingginya harga ini.

"(Tingginya harga ayam potong) mempengaruhi penjualan."

"Kalau harga stabil (standar) bisa potong banyak."

"Kalau seperti ini, berkurang sampai 50 persen."

"Biasanya bisa potong sampai 100 (ekor), ini 50 (ekor)," keluhnya.

Senada dikatakan Marina, pedagang di pasar tersebut.

Menurut dia, sebelum mengalami kenaikan, harga ayam potong di kisaran Rp 33.000 hingga Rp 35.000 per kilogram.

Adapun satu pekan terakhir ini, dia menyebut terjadi kenaikan secara bertahap hingga menempatkan harga ayam potong di kisaran Rp 40.000 per kilogram.

"Harganya sudah sepekan ini Rp 40.000 per kilogram."

"Kalau harganya tinggi begini mempengaruhi penjualan."

"Orang pikirnya kemahalan, jadi sementara tidak masak ayam terlebih dahulu," ujarnya.

Baca juga: Gedung Kampus Polimarin di Bergas Semarang Mulai Dibangun, Tahun Depan Sudah Bisa Digunakan

Harga Telur Menurun

Sementara itu pantauan Tribunjateng.com di Pasar Bulu Semarang, harga telur mengalami penurunan pada Jumat (2/6/2023).

Kendati turun, harga telur ayam masih bertahan tinggi.

Hal itu di antaranya diakui Muji, pedagang di pasar tersebut.

Menurut Muji, harga telur turun tipis Rp 500 per kilogram.

Adapun dengan penurunan itu, harga telur ayam saat ini Rp 29.500 per kilogram.

"Kemarin harganya Rp 30.000 per kilogram, sekarang Rp 29.500 perkilogram atau turun Rp 500," katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat (2/6/2023).

Muji menyebutkan, tingginya harga telur telah terjadi sejak Lebaran.

Menurut dia, di lapaknya Rp 30.000 per kilogram adalah harga tertinggi telur yang dia rasakan selama berjualan bertahun-tahun.

"Tahun kemarin pas turun-turunnya sempat Rp 20.000 per kilogram."

"Kemudian naik sedikit Rp 22.000 per kilogram, naik lagi Rp 25.000 per kilogram sampai sekarang Rp 30.000 per kilogram," ujarnya.

Pedagang lain, Siti mengatakan, harga telur mengalami penurunan sejak kemarin.

Adapun saat ini, kata dia, harga telur ayam yakni Rp 30.000 per kilogram.

Baca juga: Karena Ini, Yudi Yakin Cakupan Layanan PDAM Tirta Moedal Semarang Bisa Capai 80 Persen

Menurut Siti, harga yang berlaku saat ini cenderung tinggi.

"Ini paling mahal habis Lebaran."

"Sebelum Lebaran, harganya Rp 28.000 per kilogram."

"Kalau melihat harga yang stabil itu sebelumnya Rp 27.000 hingga Rp 28.000 per kilogram."

"Kalau dulu Rp Rp 24.000 hingga Rp25.000 per kilogram," sebutnya.

Mardiyah pedagang di Pasar Karangayu Semarang mengatakan hal serupa.

Menurut dia, harga telur saat ini turun tipis.

"Kemarin-kemarin harganya Rp 31.000 per kilogram, sekarang sudah turun Rp 30.000 per kilogram," terangnya.

Adapun selain harga ayam dan telur yang cenderung tinggi, harga gula pasir terpantau mengalami kenaikan.

Muji dan Siti menyebutkan, harga gula pasir saat ini Rp 14.000 per kilogram.

"Harga gula pasir naik sudah dua mingguan ini."

"Awalnya Rp 13.000 hingga Rp13.500 per kilogram, sekarang Rp 14.000 per kilogram," kata Muji. (*)

Baca juga: 7 Mahasiswa Umku Disumpah Profesi Apoteker, Ini Pesan Rektor Dr Rusnoto

Baca juga: Polisi Gerebek Praktik Ngoplos LPG 3 Kg di Desa Tempelmahbang Blora, Berikut Penjelasannya

Baca juga: KPU Kantongi 682 Bacaleg DPRD Kudus, 45 Petahana Maju Kembali

Baca juga: Strategi WITP Efektif Meningkatkan Hasil Belajar Matematika

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved