Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

7 Mahasiswa Umku Disumpah Profesi Apoteker, Ini Pesan Rektor Dr Rusnoto

Lilik Yusuf Indrajaya memastikan, apoteker yang sudah diambil sumpah profesi harus bisa bekerja secara profesional. 

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
17 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus (Umku) kembali disumpah profesi apoteker, baru-baru ini. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - 17 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus (Umku) kembali disumpah profesi apoteker.

Mereka adalah mahasiswa Prodi Profesi Apoteker (PSPA) angkatan kedua yang digelar di Gedung Serbaguna Umku, Jumat (2/6/2023). 

Rektor Umku, Dr Rusnoto mengatakan, seorang apoteker harus memiliki sikap integritas dan berdaya saing unggul. 

Dia menyebut, tantangan di dunia profesi apoteker saat ini semakin kompleks.

Apoteker tak hanya dituntut untuk memberikan pelayanan kefarmasian secara komprehensif, namun juga harus mampu menjadi seorang pemimpin dalam dunia kerja bidang farmasi.

Dr Rusnoto berpesan kepada para mahasiswa agar kelak menjadi apoteker yang unggul dan berintegritas.

Baca juga: KPU Kantongi 682 Bacaleg DPRD Kudus, 45 Petahana Maju Kembali

Baca juga: Museum Kretek Kudus Bisa Jadi Pilihan Destinasi saat Libur Sekolah

"Dalam bidang pelayanan, apoteker harus bisa menjadi mitra dokter."

"Bisa menerangkan fungsi, cara pemakaian, efek samping obat, serta membantu menjaga peresepan yang rasional," terangnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (2/6/2023).

Sekjen PP Ikatan Dokter Indonesia (IAI), Lilik Yusuf Indrajaya memastikan, apoteker yang sudah diambil sumpah profesi harus bisa bekerja secara profesional. 

"Lulusan apoteker nantinya dapat berpraktik secara profesional dan mengabdi di berbagai pelosok negeri," tuturnya. 

Ketua Konsil Kefarmasian, Priyatno menambahkan, pentingnya komitmen layanan kefarmasian secara profesional. 

Menurut dia, sumpah keprofesian menandakan bahwa seorang apoteker harus mau bersungguh-sunguh dalam melayani pekerjaan kefarmasian.

"Apoteker harus mampu memahami 6 pilar transformasi di bidang kesehatan."

"Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan," jelasnya. (*)

Baca juga: Polisi Gerebek Praktik Ngoplos LPG 3 Kg di Desa Tempelmahbang Blora, Berikut Penjelasannya

Baca juga: Strategi WITP Efektif Meningkatkan Hasil Belajar Matematika

Baca juga: Peningkatan Kemampuan Berwudu dengan Menggunakan Metode Praktik

Baca juga: Unissula Semarang Masuk World Class University Versi Times Higher Education

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved