Berita Ekonomi
Harga Daging Ayam Terus Melejit, Sutiyem Harus Jual Rp 40 Ribu Per Kg agar Untung
Harga daging ayam broiler di Kabupaten Semarang, terutama di Ungaran terpantau semakin tinggi
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Harga daging ayam broiler di Kabupaten Semarang, terutama di Ungaran terpantau semakin tinggi.
Dari penelusuran Tribunjateng.com di Pasar Bandarjo, Ungaran, Jumat (2/6), harga daging ayam berkisar antara Rp 39 ribu-Rp 40 ribu per kg.
Menurut penuturan seorang pedagang daging ayam di pasar itu, Sutiyem (53), dirinya harus mematok daging ayam seharga Rp 40 ribu/kg.
Harga tersebut merupakan angka paling rendah yang dia pasang agar bisa mendapatkan keuntungan normal seperti hari biasa.
“Sudah 2 hari ini (kembali naik harga-Red). Kalau dijual Rp 38 ribu (per kg) tidak untung, sehingga ketika ada (pembeli) yang menawar ya tidak bisa di bawah itu (Rp 40 ribu/kg-Red),” katanya, kepada Tribunjateng.com.
Baca juga: Jokowi Naik Andongnya di Malioboro, Pak Kusir Tegang Sepanjang Jalan Ga Berani Ngobrol, Dapat Amplop
Baca juga: Polisi Gerebek Pabrik Ekstasi di Semarang, Susilo Curiga Saat Penghuni ke Masjid dalam Kondisi Sakau
Ia pun mengeluhkan tingginya daging ayam sejak masa Lebaran 2023 lalu yang membuatnya kehilangan sejumlah pembeli.
Dagangannya pun kini hanya bisa terjual sekitar 60 persen dari masa-masa normal, atau sewaktu harga daging ayam masih di bawah Rp 35 ribu/kg.
“Dari yang biasanya 1 kuintal terjual habis, sekarang paling-paling 60 kg atau 70 kg,” tutur Sutiyem.
Sebagai informasi, berdasarkan data Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian & Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang, harga satu di antara bahan pokok pangan tersebut sebelumnya masih dipatok Rp 38 ribu/kg pada Rabu (31/5) lalu.
Selain daging ayam, harga telur ayam (negeri) juga terbilang masih tinggi dan stabil di atas Rp 30 ribu/kg.
Seorang pedagang sembako di Pasar Bandarjo, Hawari (29) menyebut, harga telur ayam di kiosnya dijual Rp 30 ribu/kg.
“Ini sudah agak turun dari hari sebelumnya Rp 31 ribu. Beberapa hari sebelumnya malah Rp 32 ribu,” jelasnya.
Meski demikian, Hawari menuturkan, harga bahan pokok lain seperti beras, minyak, gula, dan lain sebagainya tidak ada yang meningkat ataupun menurun secara signifikan.
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Wigati Sunu sempat menyampaikan, faktor kenaikan harga daging ayam dan telur ayam belakangan ini disebabkan berkurangnya populasi ayam dari para peternak, serta harga pakan ayam yang tergolong tinggi.
“Produksi daging ayam juga terbatas, permintaan banyak,” terangnya.
Pasca Panen Raya, Inflasi Jateng Masih Terjaga |
![]() |
---|
Tak Hanya Ramah Lingkungan, Penggunaan Biofuel Gerakkan Ekonomi Lokal |
![]() |
---|
Bahan Bakar Baru Digencarkan, Akademisi Ungkap Keunggulan Teknis Biofuel |
![]() |
---|
Pelaku UMKM Di Semarang Didorong Investasi di Pasar Modal |
![]() |
---|
Dorong Ekonomi Berkelanjutan, Kadin Kota Semarang Kolaborasi Perkuat Ekosistem Bisnis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.