Berita Semarang
Rentan Terpapar HIV, Purel di Argorejo Semarang Ikut Tes VCT. Begini Hasilnya
Puluhan orang meliputi pengurus dan purel di kawasan Argorejo eks lokalisasi Sunan Kuning (SK), Kota Semarang menjalani pemeriksaan VCT.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Puluhan orang meliputi pengurus dan purel di kawasan Argorejo eks lokalisasi Sunan Kuning (SK), Kota Semarang menjalani voluntary counseling and testing (VCT) atau pemeriksaan deteksi penyakit HIV.
Serangkaian tes dan konseling tersebut diikuti secara sukarela oleh para pekerja di kawasan tersebut.
Mereka menyadari sebagai kelompok rentan sehingga melakukan pemeriksaan sebagai upaya mencegah dan mengantisipasi penyakit HIV.
Baca juga: Polisi Bongkar Prostitusi Online di Grobogan, Pelaku Jual Pacar Via MiChat, Sehari 4 Kali Kencan
"Ada 43 peserta pekerja karaoke dari Paguyuban Karaoke Argorejo dan 11 orang pengurus yang ikut tes VCT di Balai RW di Argorejo."
"Hasilnya NR, atau non reaktif. Artinya mereka negative terinfeksi HIV atau nihil," jelas pengurus Paguyuban Karaoke Argorejo, Ari Istiyadi, Senin (5/6/2023).
Argorejo sebelumnya merupakan tempat prostitusi yang lebih dikenal sebagai SK yang berada di Kalibanteng Kulon, Semarang Barat, Kota Semarang.
Saking terkenalnya kawasan itu sebagai kawasan prostitusi muncul guyonan para wisatawan ketika berkunjung ke Semarang yakni kurang lengkap bilamana tidak mampir ke KBRI, Kalibanteng Belok Kiri.
Namun, kawasan SK sudah ditutup sejak tahun 2019 silam.
Wilayah tersebut berubah menjadi kawasan karaoke.
Ari menyebut, tidak menutup kemungkinan terjadi transaksi seksual yang dilakukan antara pengunjung dengan pemandu Karaoke.
Kendati, kawasan Argorejo memiliki aturan tegas dilarang melakukan kegiatan prostitusi.
"Tidak ada jaminan, ketika ada transaksi di luar. Maka, kami mengadakan kegiatan tes VCT," bebernya.
Jumlah pekerja yang tercatat dan mendapat Kartu Ijin Kerja (KIK) di dalam Paguyuban Karaoke Argorejo sebanyak 398 orang.
Mereka diperiksa secara berkala lantaran keterbatasan jumlah tenaga dari puskesmas.
Setiap tes maksimal 50 orang.
Pudakpayung dan Penggaron Belum Terhubung ATCS, Ini Penjelasan Dishub Kota Semarang |
![]() |
---|
Kota Semarang Hujan, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Jumat 19 September 2025 |
![]() |
---|
Jual Beli Gadget Bekas Bisa Online dan COD di Gulabed Semarang, Begini Caranya |
![]() |
---|
Bukan Hanya Cinta! Ini 5 Hal yang Wajib Wanita Pertimbangkan Sebelum Menikah |
![]() |
---|
Dishub Kota Semarang Target Jalanan Bebas dari “Cumi-Cumi Darat”, Ini Upayanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.