Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Tanah Terendam yang Dilalui Tol Semarang-Demak Tak Dianggap Musnah, Akan Ada ganti Untung

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut Peraturan Presiden soal pembebasan tanah musnah di Tol Semarang-Demak sudah diketok.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: m nur huda
TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN
Tiang pancang sudah terpasang di jalur pembangunan Tol Semarang-Demak seksi 1C, di wilayah Trimulyo Kota Semarang Rabu (7/6/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut Peraturan Presiden soal pembebasan tanah musnah di Tol Semarang-Demak sudah diketok.

Pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp 1,1 triliun untuk ganti rugi pembebasan lahan.

Basuki menyebut pihaknya sudah mulai melakukan appraisal atau menentukan nilai ganti rugi di lahan yang masuk tanah musnah tersebut.

"Tanah musnah sudah ada Prepres. Sudah terbit. Ini sedang diinventarisir di-apparaise berapa ganti untungnya, jadi tidak dianggap tanah musnah," ujar Basuki dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, Rabu (7/6/2023).

Baca juga: Proyek Tol Semarang-Demak Seksi 1C Terkendala Tanah Terendam

Menurutnya sudah ada anggaran yang disiapkan untuk urusan pembebasan lahan Tol Semarang-Demak, jumlahnya mencapai Rp 1,1 triliun.

"Mudah-mudahan akan selesai, anggarannya tahun ini ada Rp 1,1 triliun. Ini diambilkan dari automatic adjustment, kemarin sudah dibuka untuk pembayaran tanah Tol Semarang-Demak jadi yang bagian laut bisa langsung dimulai," ungkap Basuki.

Tol Semarang-Demak seksi II (Sayung-Kadilangu, Demak) mulai dibuka pada Sabtu (12/11/2022). Pembukaan jalur tersebut dilaksanakan secara terjadwal. Pada pagi (06.00-10.00) jalur dibuka dari arah Demak menuju Semarang melaui exit Tol Kadilangu.
Tol Semarang-Demak seksi II (Sayung-Kadilangu, Demak) mulai dibuka pada Sabtu (12/11/2022). Pembukaan jalur tersebut dilaksanakan secara terjadwal. Pada pagi (06.00-10.00) jalur dibuka dari arah Demak menuju Semarang melaui exit Tol Kadilangu. (Istimewa)

Terkendala Tanah Terendam

Pembangunan tanggul laut dan kolam retensi pada tol Semarang - Demak seksi 1C masih terkendala tanah terendam.

Kepala Satuan Kerja Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak, Yusrizal Kurniawan mengatakan, tanggul laut dan kolam retensi saat ini 96 persen masih terkendala tanah terendam.

Regulasi pembebasan lahan tanah terendam dan tanah musnah baru terbit dua hari yang lalu. Proses diperkirakan masih sekitar empat bulan. Sehingga, pembangunan bisa optimal sekitar September 2023.

"Mungkin September bisa optimal. Kira-kira awal tahun 2026 selesai," ucap Yusrizal, Rabu (7/6/2023).

Di sisi lain, sambung dia, pembangunan yang saat ini mengalami kemajuan signifikan di wilayah Kaligawe hingga tol eleveted sebelum tanggul laut sekitar satu hingga dua kilometer.

"Nanti kami akan peninggian Kaligawe sampai tol layang," ucapnya.

Pembangunan tol Semarang-Demak Seksi 1 ini merupakan kelanjutan dari pembangunan Seksi 2 yang sudah jadi dan digunakan.

Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2, yaitu dari Sayung hingga Demak, sudah diresmikan Presiden Jokowi pada 25 Februari 2023 lalu. Presiden menyebut jalan Tol Semarang-Demak sekaligus berfungsi sebagai tanggul laut.(eyf/wid)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved