Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Sandiaga Uno Berada di Ponpes An Nur Banyumas: Santri Jadi Bagian Pembukaan Lapangan Kerja

Menparekraf Sandiaga Uno: kemandirian usaha dalam pesantren diperlukan agar dapat membuka lapangan pekerjaan baru.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/PERMATA PUTRA SEJATI
Menparekraf, Sandiaga Uno berdialog dengan para santri di Ponpes An Nur, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Minggu (11/6/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Menparekraf, Sandiaga Uno mengunjungi Ponpes An Nur, Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Minggu (11/6/2023).

Dalam kesempatan itu, Sandiaga menyampaikan bagaimana peran santri bisa memulai usaha.

Hal itu karena santri adalah bagian dalam pembukaan lapangan kerja. 

"97 persen adalah dari UMKM dan menjadi solusi dalam membuka lapangan kerja."

"Selain belajar agama juga belajar bisnis dan ilmu pengetahuan," katanya melalui Tribunjateng.com, Minggu(11/6/2023).

Baca juga: Sandiaga Uno Jajal Bikin Kue Mino Saat Berkunjung ke Desa Wisata Pekunden Banyumas

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Dorong Warteg Bisa Go International

Sandiaga mengatakan, nama pondok pesantren sama dengan nama istrinya.

"Ponpes An Nur dikenal dengan Kiai Iket dan banyak sekali ciri khasnya." 

"Yaitu berdakwah dengan lebih banyak kearifan lokal menggunakan dialeg Banyumas." 

"Iket sebagai penutup kepala sebagai budaya Banyumas," katanya.

Sandi mengatakan, kemandirian usaha dalam pesantren diperlukan agar dapat membuka lapangan pekerjaan baru.

"Mau sukses, konsepnya adalah fast (cepat)."

"Jadi kalau mau sukses kudu gercep atau sat-set."

"Geber atau gerak bersama dan gaspol yaitu garap semua potensi untuk lapangan kerja serta harus amanah," ucapnya. 

Dia juga menyampaikan bagaimana peran pondok pesantren.

Ada sekira 28 ribu di Indonesia dan 5 juta santri serta pentingnya membidik menyasar ke pondok dalam hal usaha.

"Ada program santri digitalpreuneur untuk bisa masuk industri digital, gerakan industri kreatif, jadi kuliner juga bisa dikembangkan."

"Bagaimana mereka menciptakan terobosan dalam membuat pekerjaan baru atau konten semangat Islam," katanya. (*)

Baca juga: Perwakilan Fans Rhoma Irama dan Soneta se Jateng Kumpul di Wonosobo, Ini yang Mereka Lakukan

Baca juga: 3 Komoditas Ini Harganya Masih Tinggi di Pasar Tradisional Semarang, Padahal Lebaran Sudah Usai

Baca juga: Kontribusi ke Pemkab Hingga Rp 22 miliar/tahun, Kilang Cilacap & Perumdam Amandemen Kerjasama

Baca juga: Heboh! Balita 3 Tahun Positif Narkoba Usai Diberi Minum Air Tetangganya, Mendadak Jadi Hiperaktif

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved