Lipsus Tribun Jateng
TERNYATA Ini Kendala Kantor Imigrasi Semarang Awasi Calon Pekerja Migran
Kendala yang saat ini dihadapi Kantor Imigrasi Kelas I Semarang terhadap pengawasan calon PMI terkait permohonan paspor.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kantor Imigrasi Kelas I Semarang tetap komitmen melakukan pencegahan terjadinya tindak pidana perdagangan orang (TPPO) terhadap pekerja migran Indonesia.
Komitmen yang dilakukan adalah pengawasan permohonan paspor calon pekerja migran Indonesia (PMI).
Kepala Kantor Imigrasi Semarang, Guntur Sahat Hamonangan mengatakan, kendala yang saat ini dihadapi Imigrasi terhadap pengawasan calon PMI terkait permohonan paspor.
Calon PMI bisa memohon paspor dimana saja tanpa sesuai domisili dan tidak perlu menggunakan rekomendasi.
Hal itu terjadi sejak diberlakukan Permenkumham Nomor 19 Tahun 2022.
Baca juga: SDN Rembes 1 Bringin Kabupaten Semarang Hanya Dapat 15 Murid Baru, Titin Berharap Ada Tambahan
Baca juga: Wakil Rektor I Nonaktif UMK Sulistyowati, Minta Pendampingan Hukum Peradi Semarang
"Terdapat satu di antara pasal di aturan lama Permenkumham Nomor 18 Tahun 2014 yang dihapuskan yakni Pasal 6."
"Pasal itu menyebutkan calon PMI yang mengajukan paspor biasa diajukan di provinsi atau domisili yang bersangkutan dan harus ada rekomendasi dari Disnaker," ujar Guntur kepada Tribunjateng.com, Senin (12/6/2023).
Meski adanya perubahan aturan itu, para stakeholder dan mitra Imigrasi meminta agar dilakukan pengawasan terhadap calon PMI.
Pengawasan dilakukan dengan cara wawancara mendalam saat memohon paspor.
Tidak hanya itu, Imigrasi juga melakukan pengawasan di bandara.
"Kami juga masih bisa melakukan penangguhan dan penundaan."
"Artinya kalau mau bekerja harus ada surat dari Disnaker."
"Namun sejak peraturan itu keluar, penangguhan belum dirincikan dan turunannya," tuturnya.
Dikatakannya, berdasarkan data Kantor Imigrasi Semarang permohonan paspor PMI yang ditunda sepanjang 2022 mencapai 41 pemohon.
Sedangkan pada 2023 hingga Mei mencapai 30 pemohon.
Penundaan berdasarkan hasil wawancara bahwa pemohon mengajukan paspor untuk bekerja tanpa dilengkapi surat rekomendasi.
"Data 2022 berjumlah 8.756 pemohon, tahun ini hingga Mei 2023 mencapai 3.068 pemohon."
"Rata-rata permohonan setiap bulan 400 paspor," jelasnya.
Menurut Guntur, terjadi ketimpangan data PMI antara kantor Imigrasi Semarang dengan BP2MI.
Hal itu terungkap saat rapat dengan Komisi IX DPR RI.
Baca juga: Tahapan PPDB Kota Semarang 2023 Dimulai, Calon Siswa Wajib Prapendaftaran
Baca juga: Pemkot Semarang Serius Upayakan Penanganan Banjir Melalui Penguatan Sistem Drainase
"Data kami hanya 3 ribu, sementara BP2MI khusus di Kendal mencapai 33 ribu calon PMI yang diberangkatkan."
"3 ribu pemohon di seluruh wilayah kerja kami."
"Ya kami sampaikan permohonan paspor bisa diajukan di mana saja," ujarnya.
Guntur menerangkan, kesulitan mengawasi PMI karena terganjal regulasi konversi Visa.
PMI dapat mengkonversi visanya dari wisata menjadi bekerja tanpa harus keluar dari negara itu.
"Biasanya pakai visa jalan-jalan terus sampai di negaranya konversi wisata."
"Beda pekerja asing di Indonesia tidak bisa mengkonversi visa."
"Harus balik ke negaranya baru bisa konversi visanya," tuturnya.
Meski begitu untuk mencegah TPPO, pihaknya terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum (APH).
Pihaknya memperdalam wawancara terhadap pemohon paspor. (*)
Baca juga: Kemenparekraf Ajak Warga Tegal Satu Hari Posting Satu Konten Wisata
Baca juga: Terobosan Baru Pemkab Jepara, Warga Urus Adminduk Apapun Cukup di Desa
Baca juga: BPR BKK Jateng Fasilitasi Kredit Program Tuku Lemah Oleh Omah, Begini Teknisnya
Baca juga: DPUPR Kota Tegal Bongkar Jembatan Liar di Area Persawahan Kalinyamatkulon
tribunjateng.com
tribun jateng
Semarang
Kantor Imigrasi Kelas I Semarang
Lipsus Tribun Jateng
TPPO
Guntur Sahat Hamonangan
Imigrasi
kantor imigrasi semarang
Pekerja Migran Indonesia
Permenkumham Nomor 19 Tahun 2022
paspor
visa
cara membuat paspor
Total Ada 12 Ribu Pekerja Migran Indonesia di Korea Selatan Berstatus Ilegal Alias Bulbob |
![]() |
---|
Ahli Gizi Unsoed: Program MBG Baik, tapi Belum Cukupi Kebutuhan Gizi Harian Anak |
![]() |
---|
Roti Jamuran dan Kotak Makan Bau Sabun, Berikut Ini Catatan Buruk Program MBG di Banyumas |
![]() |
---|
Berbagai Keluhan MBG di Banyumas: Makanan Hambar, Porsi Kurang, dan Distribusi Tak Merata |
![]() |
---|
CURHAT Tri Wasana Warga Semarang “Menggeh-menggeh” Kuliahkan Anak di Kampus Negeri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.