Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

Dishub Kota Surakarta Minta Maaf, Pelajar dan Lansia Naik BST Tak Lagi Gratis

Lansia maupun pelajar diminta melakukan registrasi di Kantor Dishub ataupun di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Surakarta.

TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Pemkot Surakarta tidak lagi mensubsidi warga lanjut usia (lansia) dan pelajar saat naik Batik Solo Trans (BST).

Lansia dan pelajar kini membayar Rp 2 ribu.

Tidak hanya untuk sekali perjalanan, harga ini berlaku pindah koridor maksimal 2 jam. 

Peraturan ini akan berlaku mulai Sabtu (1/7/2023).

Sementara untuk penyandang disabilitas tetap tidak dikenakan biaya atau gratis.

Diketahui sebelumnya, lansia, pelajar, dan penyandang disabilitas pada awal 2023 tidak dikenakan biaya atau gratis saat naik BST.

Baca juga: Pesantren Tahfizh Daarul Quran Surakarta Mewisuda 193 Santri, Cetak Generasi Pemimpin Masa Depan

Baca juga: INFO Terkini Embarkasi Solo: 30 Jemaah Calon Haji Sakit di Tanah Suci

Kabid Angkutan dan Perparkiran Dishub Kota Surakarta, Yulianto Nugroho mengatakan, sebelumnya untuk naik BST ini gratis. 

Namun per 1 Juli 2023, keputusan dari Kemenhub, penumpang umum berbayar Rp 3.700.

Sementara untuk lansia dan pelajar adalah Rp 2 ribu dengan pindah koridor maksimal 2 jam.

Yuli mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi terkait hal ini.

Lansia maupun pelajar diminta melakukan registrasi di Kantor Dishub ataupun di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Surakarta.

"Setelah dilakukan sosialisasi, banyak masyarakat yang beregistrasi di Dishub hampir tiap hari penuh."

"Selain di Kantor Dishub, juga ada di MPP," kata Yulianto Nugroho kepada Tribunjateng.com, Rabu (14/6/2023).

Yuli mengatakan, saat ini semua pembayaran di BST dengan e-Money atau non tunai.

Registrasi bisa dilakukan secara online maupun datang langsung ke kantor Dishub.

"Setiap kartu e-Money itu ada nomor yang dikeluarkan oleh masing-masing bank Himbara."

"Lansia dan pelajar wajib meregistrasi kartunya karena apapun itu saat naik BST, kami taping ada nominal yang harus dibayar," imbuh Yuli.

Meskipun untuk penyandang disabilitas masih gratis, Yuli meminta agar tetap untuk registrasi.

Hal ini untuk mempermudah layanan yang akan diberikan saat naik BST.

Agar tidak terjadi penumpukan di kantor pelayanan, untuk registrasi pelajar, pihaknya akan datang ke sekolah-sekolah agar lebih mudah. 

"Nanti kami akan masuk di sekolah, sebenarnya juga pelajar bisa melakukan registrasi online, tapi tetap lansia harus dibantu," katanya. (*)

Baca juga: Bupati Karanganyar Minta Perda Toko Modern Direvisi, Ini Alasannya

Baca juga: 1.451 Jemaah Calon Haji Asal Pati Diberangkatkan Jumat dan Sabtu Pekan Ini

Baca juga: BEM Unsoed Purwokerto Bagi Pita Hitam Kepada Mahasiswa, Simbolkan Kampus Darurat Kekerasan Seksual

Baca juga: Tiru Sukoharjo, Ini Rencana Pemkab dan Kodim Turunkan Angka Stunting di Jepara

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved