Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Yogyakarta

Kisah Inspiratif Gadis Tunanetra Gunungkidul, Biayai Kuliah Dengan Bermain Catur

Kisah inspiratif datang dari wanita tunanetra bernama Supriyati (22) asal Gunungkidul Yogyakarta.

Editor: rival al manaf
(KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO)
Supriyati di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 2 Gunungkidul, Playen, Rabu (14/6/2023) 

TRIBUNJATENG.COM - Kisah inspiratif datang dari wanita tunanetra bernama Supriyati (22) asal Gunungkidul Yogyakarta.

Keterbatasannya sebagai penyandang tunanetra tidak menghalanginya untuk meraih mimpi.

Melalui olahraga catur, wanita asaln Kapanewon Saptosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta itu,  bisa membiayai kuliahnya sendiri.

Gadis kelahiran 9 Oktober 2001 itu memanfaatkan uang pembinaan atlet catur.

Baca juga: KPU Blora Tambah Satu TPS di Desa Kediren, Ini Alasannya

Baca juga: Jaring Aspirasi, Mbak Ita Jemput Bola Lewat Mbak Ita Sapa Warga

Baca juga: Kuota Jalur Afirmasi Penuh, Calon Siswa SMP Kategori Miskin di Solo Terpaksa Ditolak

Ia menceritakan awalnya tidak begitu tertarik dengan catur.

Namun saat menemani seorang kakaknya, dirinya malah tertarik untuk belajar catur.

Mulai dari menghapal buah atau bidak catur hingga cara bermainnya.

Memang papan catur bagi tunanetra didesain khusus.

Misalnya papan caturnya antara warna hitam dan putih memiliki perbedaan ketinggian. 

Bagian bawah bidak catur juga dibuat gagang seperti paku, yang berfungsi untuk menancapkan pada papan saat bermain.  

"Saya belajar sampai akhirnya benar-benar bisa," kata Supriyati saat ditemui wartawan di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 2 Gunungkidul, Playen, Rabu (14/6/2023).

Supriyati menceritakan, setelah belajar beberapa bulan, dirinya lantas mengikuti perlombaan.

Akhirnya dia menjadi wakil DIY di tingkat nasional untuk kompetisi catur. 

Uang hasil perlombaan, sebagian dia simpan. Sementara sebagian lainnya untuk orangtua Supriyati yang bekerja sebagai buruh tani.

Uang hasil tabungan digunakan untuk biaya pendidikan di Jurusan Komunikasi Universitas Terbuka. 

"Kuliah saya bayar sendiri semua. Termasuk membeli perlengkapan seperti laptop," kata dia.

Selain sibuk kuliah, dirinya juga menjadi penyiar di radio streaming dan mengerjakan sebuah novel.

Anak terakhir dari empat bersaudara ini berharap novelnya segera selesai dan terbit. 

"Kakak kedua dan ketiga juga tunanetra seperti saya," kata dia. 

Supriyati mengaku mengenal Putri Ariani yang akan berjuang di America's Got Talent (AGT).

Saat berhasil lolos dan mendapatkan golden buzzer, Putri juga mengabari. "

Putri sambil menangis bilang ke saya kalau dia berhasil lolos," kata dia. 

Wanita yang memiliki salah satu cita-cita menjadi atlet level internasional ini berharap teman-temannya bersemangat meraih impian. 

Wakil Kepala SLBN 2 Gunungkidul Bidang Kesiswaan Oriza mengatakan, Supriyati merupakan sosok yang percaya diri, menyukai tantangan, dan haus akan ilmu.

Semangat ini bisa menjadi contoh bagi anak-anak lain yang tidak hanya disabilitas.

"Bisa jadi motivasi bagi teman-teman sesama tuna netra bahwa cita-cita tetap bisa diraih," kata dia.  (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tunanetra Asal Gunungkidul Ini Biayai Kuliah Sendiri dari Bermain Catur"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved