Berita Semarang
Kronologi Penganiayaan di PIP Semarang, Yoka : Nangis Sejadi-jadinya saat Anak Cerita Mau Mati
Anggapannya bahwa sekolah kedinasan sudah cukup ramah ternyata masih buas bagi anaknya
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
Habis itu masuk lagi, ternyata masih kena (penganiayaan) lagi," katanya.
Menurutnya, kegiatan kekerasan di lingkungan pendidikan tersebut tampaknya dinormalisasi.
Pasalnya, hal itu dilakukan tidak hanya oleh para taruna tetapi pembina dan pengasuh taruna (Binsuhtar) ikut terlibat.
Parahnya, para orangtua taruna juga ikut menormalkan kejadian itu.
"Saya sempat cerita ke orangtua taruna dan taruni. Saya mendapatkan jawaban aksi kekerasan itu dianggap biasa. Malah menyarakan supaya anak saya ketika dipukul ikuti arah pukulan sehingga tidak terlalu sakit, saya kecewa," ungkapnya.
Ia berharap, kasus yang menimpa anaknya tidak berulang kembali.
Caranya, dengan melakukan gerakan radikal oleh semua unsur terkait.
"Kami minta dilakukan perbaikan menyeluruh," katanya.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria berinisial MGG (19) taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang alami kekerasan yang dilakukan oleh para senior dan pembinanya.
Kekerasan dilakukan sebanyak empat kali.
Akibatnya,pandangan mata korban sempat kabur selama dua minggu. Air kencingnya berdarah, hingga tulang hidung alami geser.
"Kasus sudah dilaporkan ke Polda Jawa Tengah," ucap Pendamping hukum korban dari LBH Semarang, Ignatius Radit, di Kota Semarang,
Rabu (14/6/2023).
Korban dihajar oleh tujuh seniornya dalam kelompok kegiatan kampus bernama Dekor.
Kelompok dekor bertugas untuk mendekorasi sejumlah kegiatan kampus.
Namun, belakangan diketahui, tim Dekor memiliki arti lain di para taruna yakni dewan eksekutor.
Kekerasan di PIP Semarang
penganiayaan taruna PIP Semarang
PIP Semarang
Sekolah Kedinasan
tribunjateng.com
| Krisis Kontainer Sampah di Semarang, DPRD Desak DLH Hitung Kebutuhan Pasca Ilegal Dumping Ditutup |
|
|---|
| "Mageri Segoro", 18.040 Bibit Mangrove dan Cemara Laut Ditanam di Pesisir Semarang |
|
|---|
| Pemkot Libatkan Kolektor Lokal Perbarui Sejarah Pertempuran Lima Hari di Semarang |
|
|---|
| Inovasi Chitoma, Limbah Kulit Udang Disulap Jadi Pengawet Alami Perpanjang Masa Simpan Sayur & Buah |
|
|---|
| Sejarah Pertempuran Lima Hari Semarang Bakal Diperbarui? Pemkot Telusuri dan Kumpulkan Artefak |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.