Benarkah Togel Hilang di Tengah Masyarakat? Seperti Ini Faktanya di Semarang

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Persoalan perjudian di berbagai daerah di Indonesia tak hanya liat namun juga ulet.

Berkali-kali diberangus namun tetap muncul seperti jamur di musim penghujan.

Beberapa waktu lalu, perjudian dan turunannya sempat ditindak tegas oleh pihak berwajib.

Pasal yang dikenakan juga tak main-main yaitu 303 ayat 1 KUHP dengan ancaman 6 tahun dan denda Rp 1 miliar.

Baca juga: ProGuard Ajak Masyarakat Jaga Pola Hidup Sehat di Tengah Pelonggaran Penggunaan Masker

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok Senin 19 Juni 2023, Pisces Tetap Jujur dan Jaga Kepercayaan

Baca juga: Kapolda Jateng :Pemberantasan TPPO Tidak Harus Penegakan Hukum

Meski secara tegas dilarang negara, namun perjudian dan berbagai saluran masih bisa diakses secara mudah oleh masyarakat. 

Baik judi online hingga toto gelap (togel) bisa diikuti hanya melalui genggaman.

Seiring majunya teknologi, perjudian juga melekat hingga masyarakat tingkat bawah.

Untuk menguak praktik perjudian tersebut, tribunjateng.com bertemu dengan Gogor (27).

Gogor merupakan pemuda asli Kota Semarang, pemuda tersebut bertahun-tahun masuk ke dunia judi terima togel.

Menurutnya, togel tidak bisa dihapus. Meski beberapa waktu lalu sempat berhenti dan dirazia berulang kali oleh pihak berwajib.

“Nyatanya saya masih bisa pasang togel, situs togel juga masih ada,” terangnya, Minggu (18/6/2023).

Gogor menceritakan, saban hari bisa menghabiskan uang Rp 100 ribu hanya untuk togel.

Untung atau rugi pun tak digubris pemuda berpostur tinggi kurus itu.

Meski demikian ia mengaku sering kali menang dan mendapat untung dari togel.

“Sering dapat saya, kalau rugi ya tidak saya pikir. Saya lebih memilih togel dari pada slot meski sama-sama judi,” paparnya.