Berita Ekonomi Bisnis
Cerita Warung Sambel Iwak Pe di Pati: Adaptasi Transformasi Digital Menuju Cashless Society
Diah Muzaroah, pemilik warung, menyadari bahwa memang harus mengadaptasi sistem pembayaran nontunai supaya tidak ketinggalan zaman.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
Berhubung pelanggan kian banyak dan ramai, tempat di Jalan Kiai Saleh yang sempit tidak lagi memadai.
Akhirnya Diah memutuskan pindah ke tempat lebih luas.
Dia lalu mengontrak tempat di Randukuning.
"2019 awal saya pindah ke Jalan Penjawi Randukuning Gang V," ujar dia.
Baru setahun pindah tempat, pandemi Covid-19 melanda.
Daya beli masyarakat menurun. Jam berjualan para pedagang juga dibatasi.
Bahkan, pembeli tidak boleh makan di tempat.
Makanan hanya boleh dibungkus dan dibawa pulang.
Akibatnya, penjualan anjlok.
"Banyak ikan yang terpaksa saya buang."
"Sebab di tempat saya pakai ikan segar."
"Tidak bisa disimpan lama."
"Kalau tidak laku lebih dari dua hari ya saya buang," kata dia.
Selain pandemi Covid-19, Diah juga pernah dihadapkan pada kendala kelangkaan bahan baku ikan pari asap pada awal 2022.
Akibat cuaca ekstrem, ombak tinggi, nelayan tidak melaut dan berdampak pada langkanya ikan di pasaran.
Selain itu, kelangkaan bahan baku ikan pe juga dipicu peraturan pemerintah yang melarang penggunaan alat tangkap cantrang di kapal nelayan.
Kapal nelayan diminta beralih ke alat tangkap jaring tarik berkantong.
Kebijakan ini membuat nelayan menunda melaut karena harus mengurus perizinan peralihan alat tangkap.
"Tahun lalu ikan laut agak sulit didapatkan."
"Kalau ada pun tidak segar karena ikan di penyimpanan es."
"Akhirnya saya perbanyak alternatif menu lain, di antaranya ayam, telur, dan lele," ujar dia.
Baca juga: Polresta Pati Gelar Bazar UMKM Sambut HUT ke-77 Bhayangkara, Warga Bisa Dapatkan Grandprize Mobil
Diah bersyukur, saat ini pasokan bahan baku telah stabil dan penyet ikan pe masih jadi menu favorit pelanggan.
Kini, dalam sehari rata-rata dia bisa menjual 100 porsi paket nasi sambel.
Dari ratusan pesanan yang datang tiap hari, kata Diah, hampir separuhnya telah menggunakan transaksi nontunai.
Dalam artikel yang developers.bri.co.id, disebutkan bahwa efek samping pandemi Covid-19 telah mengubah kebiasaan masyarakat dalam bertransaksi.
Dari konvensional menjadi digital.
Kebutuhan masyarakat yang terus meningkat membuat mereka semakin memanfaatkan transaksi elektronik.
Inilah yang disebut cashless society, sebuah fenomena ekonomi di mana masyarakat menggunakan alat pembayaran non-tunai dalam melakukan transaksi finansial.
Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa transaksi uang elektronik meningkat hingga 45,05 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp 209,81 triliun pada Triwulan III 2021.
Pada kuartal I 2022, BRI juga mencatatkan kenaikan transaksi digital banking sebesar 44,2 persen atau mengambil porsi 59 persen dari total keseluruhan transaksi.
Dalam artikel tersebut, Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, transaksi digital banking BRI yang tumbuh positif disebabkan karena mulai pulihnya perekonomian dan tingginya mobilitas masyarakat pasca pandemi Covid-19.
Selain itu, peningkatan tersebut juga menunjukkan perubahan transaksi masyarakat dan dukungan BRI terhadap terwujudnya cashless society. (*)
Baca juga: Epic Comeback Persebaya Surabaya Patahkan Kemenangan Persis Solo, Berakhir Karena Gol Bunuh Diri
Baca juga: INI Jawaban Dinkes Kota Semarang Kala ODHIV Pesimis Program Three Zero HIV AIDS
Baca juga: Ribuan Kader Ramaikan Puncak Harlah Ke-73 Fatayat NU di Stadion Manggala Krida Kedungwuni Pekalongan
Baca juga: Suami Selingkuh saat Istri Naik Haji, Keluarga Ngamuk hingga Gerebek Hotel Saat Asyik Berduaan
tribunjateng.com
tribun jateng
Pati
ekonomi bisnis
BRI
QRIS
BRImo
cashless society
Diah Muzaroah
Warung Sambel Pee Smbok
ikan pe
feature
BPR BKK Mulai Terapkan Layanan Digitalisasi Melalui QRIS |
![]() |
---|
Promo Tarif Khusus KA Cakrabuana, Tiket Eksekutif Purwokerto-Jakarta Cuma Bayar Rp250 Ribu |
![]() |
---|
Pegadaian: Deposito Emas Makin Diminati, 6 Bulan Bukukan Saldo 1,28 Ton |
![]() |
---|
BPJS Ketenagakerjaan Ingin Bermitra dengan Semua BPR di Kota Semarang, Apa Keuntungannya? |
![]() |
---|
Yuk Menginap di Hotel Ramah Anak, Quest Prime Pemuda Semarang Hadirkan Promo 25 Persen Off |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.