Berita Demak
Kadilangu Demak Miliki 2 Pusaka Baru, Biring Jaler dan Biring Wedok
Untuk menjaga kebudayaan warisan asli tanah jawa, yaitu pusaka, Paguyuban Tosan Aji Sengkuyung Angkurti Pusaka Jawi Keluarga Demak (Sapu Jagat) membua
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Untuk menjaga kebudayaan warisan asli tanah Jawa, yaitu pusaka, Paguyuban Tosan Aji Sengkuyung Angkurti Pusaka Jawi Keluarga Demak (Sapu Jagat) membuatkan dua buah pusaka berupa tombak biring jaler (laki -laki ) dan biring wedok (perempuan) untuk Kadilangu Kabupaten Demak.
Pantauan Tribunjateng di lokasi, pembuatan kedua pusaka itu langsung dibuat oleh Empu Ismail asal Kabupaten Demak dilakukan di sekitar area Kadilangu, Kabupaten Demak, Selasa (27/6/2023).
Sebelum dimulai pembuatan, Ketua beserta anggota Paguyuban Tosan Aji Sapu Jagat Demak mengambil bahan pusak dari ruang Sekertariatan Kadilangu Demak menenuju tempat penempaan, dengan iringan pembaan dupa dan gong kecil.
Seusai sampai di tempat penempaan, rombongan Paguyuban Tosan Aji Sapu Jagat langsung menyerahkan bahan tersebut kepada pihak Kadilangu terlebih dahulu setelah itu diberikan kepada Empu Ismail untuk dilakukan penempaan pusaka.
Anggota Paguyuban Sapu Jagat, Joni Kristiawan menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini untuk menumbuhkan kebudayaan asli tanah jawa khususnya di Kabupaten Demak.
"Pada hari ini memang diminta untuk membuat adestikarya nguri budaya membangkitkan tradisi pembuatan pusaka di bumi parawali," kata Joni.
Menurutnya, pembuataan pusaka semacam ini bisa menepis kepercayaan masyarakat terhadap pusaka kerap berbau mistik ataupun klenik.
"Di sisi agama islam jelas di al hadid ayat 25 disebutkan bahwa material besi punya kekuatan atau energi yang mana dari ilmu fisika energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan tapi bisa berubah bentuk," jelasnya.
Bagi Joni, pusaka memiliki nilai yang bagus bagi kehidupan sehari - hari.
"Energi pusaka ada dua, dingin dan panas duanya tidak memilik arti mana baik dan buruk semuanya baik," ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa kedua pusaka tersebut akan diberikan nama Kyai Sapu Jagat dan Nyai Sapu Jagat
"Acara ini kami buat dua buah pusaka yang dipesan lembaga kadilangu yaitu tombak biring jaler dan bilir wadon dengan gelar Kyai sapujagat dan nyai sapujagat memang diciptakan sepasang," ungkapnya.
Joni menuturkan bahwa dengan pembuatan kedua pusaka tombak, juga bisa sebagai lambang kerjasama antara lembaga kadilangu dengan Paguyuban Tosan Aji Sapujagat.
"Filosofinya dengan nama itu, diharapkan sapujaga pembersih jagat atau dunia ini yang buruk, semoga apa yang ada disini negatif bisa dibersihkan menjadi positif semua," ucapnya.
Lebih lanjut, Ketua satu dari paguyuban sapu jagat (sengkuyung angkruti pusaka jawi keluarga Demak), Ahmad Widodo mengatakan bahwa pembuayan ini bisa menjadi edukasi masyarakat bahwa pusaka itu dibuat secara benar dan tidak hasil cetakan dari pabrik.
Diduga Libatkan Orang Dalam, Sertifikat Tanah Wakaf Yayasan Sunan Kalidjogo Dicuri |
![]() |
---|
Demak Expo 2025 Wadah Promosi UMKM dan Koperasi Lokal, Targetkan Transaksi Rp 500 Juta |
![]() |
---|
Bocah di Demak Dipaksa Minum Air Kloset dan Cucian Kaki Oleh Ayah Kandung, Penyebabnya Bikin Emosi |
![]() |
---|
Warga Belum Tahu Ada Demak Expo 2025: Kapan dan Dimana Ya? |
![]() |
---|
Karso Harap Pasar Murah di Demak Terus Dilakukan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.