Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kisah Pilu Yusriani, Anak Pertama Tewas Dipukuli Kakak Kelas SD, Ditolak RS Tak Tercover BPJS

Kisah Yusriani kehilangan anak pertama diduga karena dianiaya kakak kelas di SD cukup menyayat hati.

Editor: rival al manaf
Istimewa
ILUSTRASI penganiayaan. 

TRIBUNJATENG.COM - Kisah Yusriani kehilangan anak pertama diduga karena dianiaya kakak kelas di SD cukup menyayat hati.

Pasalnya anaknya sempat sakit demam, bahkan dalam pengakuannya tidak tercover BPJS karena disebut sebagai korban penganiayaan.

Yusraini, warga Kelurahan Masjid, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan seakan tak percaya anak pertamanya, B (8) meninggal dunia.

Baca juga: Tradisi Nyate Setelah Kurban Idul Adha, Bikin Penjual Arang Raup Cuan

Baca juga: Tampang Mashuri, Suami dan Pelaku Penganiayaan Ibu Muda di Pati yang Ditemukan Meninggal Peluk Bayi

Baca juga: Mashuri Menunduk Malu, Motif Penganiayaan Ibu Tewas Peluk Bayi Terungkap, Ini Kesaksian Mertua

Sebelum meninggal B mengaku dipukuli oleh kakak kelasnya.

Bahkan sebelum menghembuskan napas terakhir, B mengaku ada lima anak yang melakukan perundungan kepadanya.

"(Pelakunya) Dekat-dekat sini juga pak, tapi orangnya nggak bisa kita sebutkan pak, nanti merumitkan masalah."

"Saya maafkan siapapun yang menjahati anak saya itu pak, tapi saya gak ikhlas sakit hati ini pak."

"Gara-gara dipukuli orang, anak saya meninggal pak. Itu anak pertama pak, anak kebahagiaanku pak," ungkap dia saat ditemui di rumah duka pada Rabu (28/6/2023).

Yusraini bercerita, awalnya B datang ke lapak ke tempatnya berjualan pada Kamis (22/6/2023) dengan kondisi menangis.

Saat itu ia pulang sekolah dan mengaku kesakitan setelah dipukuli kakak kelasnya.

"Dia kemarin dipukuli sama abang - abang kelasnya, kelas lima kelas enam, sementara anak saya kelas dua SD."

"Pulang-pulang dia sudah nangis, ngadu dipukuli," kata perempuan yang akrab dipanggil Butet.

Saat datang, B dalam kondisi menangis dan terlihat pucat.

Yusraini pun berusaha menenangkan anaknya. Setelah itu ia mendatangi kakak kelas B yang disebut telah memukuli anaknya dan mengadukan perbuatan pelaku ke orangtuanya.

"Si anak ini (pelaku bilang) mana ada pukul si B, tapi aku pun nggak mau ribut-ribut ( sama orang tuanya). Cuma aku mau ngasih tahu (ke bapaknya)," kata dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved