Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kisah Pilu Yusriani, Anak Pertama Tewas Dipukuli Kakak Kelas SD, Ditolak RS Tak Tercover BPJS

Kisah Yusriani kehilangan anak pertama diduga karena dianiaya kakak kelas di SD cukup menyayat hati.

Editor: rival al manaf
Istimewa
ILUSTRASI penganiayaan. 

Yusriani pun meyakini anaknya tak akan berbohong atas peristiwa tersebut.

Setelah mengaku dipukuli, B demam tinggi dan mengaku sakit di sekujur tubuhnya.

Ia pun memanggil tukang urut untuk anaknya.

"Dia demam malamnya, selama dua hari, sudah turun panasnya. Dia bilang sakit badannya, saya bawa kusuk, nggak sakit lagi," ujarnya.

"Nggak ada nampak luka memar. Dia cuma mengeluh sakit tidak mau makan, cuma minum," sambungnya.

Tak hanya demam, sang anak juga terlihat selalu ketakutan dan trauma.

Bahka B tak mau makan dan juga minum.

"Semenjak dipukul B tidak mau makan cuma mau minum, sakit badan semua katanya, tapi B tidak bilangnya di bagian mana," ujar Yusriani.

Lantaran kondisinya tak kunjung membaik, B pun dibawa berobat ke Rumah Sakit Madani pada Selasa (27/6/2023).

Namun pihak rumah sakit menolak biaya pengobatan dengan BPJS karena B menjadi korban penganiayaan.

Karena keterbatasan biaya, keluarga pun membawa B ke RS Pirngadi Medan.

Tak lama setelah mendapat perawatan, B dinyatakan meninggal dunia.

Sebelum meninggal, B mengaku ada lima anak yang memukulinya.

"Tapi waktu kemarin sebelum dia meninggal, sempat bilang ada lima orang yang menganiaya dia, orang dekat-dekat sini juga," bebernya.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Medan Kota, Selvin Trianingsih mengatakan masih menyelidiki dugaan bullying yang dialami B.

"Mengenai kasus ini masih dalam penyidikan unit PPA Polrestabes Medan," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Gara-gara Dipukuli, Anak Saya Meninggal Pak""

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved