Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

Gudang Briket di Kunduran Blora Terbakar, 34 Jam Belum Padam, Butuh Lebih 70 Tangki

Kebakaran terjadi di pabrik briket PT. Diamond Black sejak Kamis (29/6/2023) kemarin.

Penulis: ahmad mustakim | Editor: rival al manaf
(Dok. Humas Satpol PP Blora)
Proses pemadaman petugas damkar pada kebakaran yang terjadi di pabrik briket PT. Diamond Black  di Desa Jagong, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Kebakaran terjadi di pabrik briket PT. Diamond Black sejak Kamis (29/6/2023) kemarin.

Pabrik arang yang terletak di Desa Jagong, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora itu masih belum benar-benar padam setelah 34 jam berlangsung.

Bahkan membutuhkan lebih dari 70 tangki air untuk memadamkannya.

Baca juga: Respons Real Madrid saat Dengan PSG dan Kylian Mbappe Gelar Pertemuan Bahas Kontrak

Baca juga: Nonton TV Online Ini Link Live Streaming Pekan Pertama Liga 1 2023-2024, Tayang di Indosiar

Baca juga: Refleksi 2 Tahun Kepemimpinan Fadia-Riswadi : Momentum Evaluasi dan Perbaikan Diri

Kebakaran terjadi diduga karena savety kelistrikan perusahaan yang rendah.

Sehingga terjadi korsleting listrik pada salah satu gudang penyimpanan briket.

Adapun di lokasi hingga sore hari ini (30/6/2023), beberapa petugas pemadam kebakaran dari Satpol PP Blora masih beristirahat di lokasi.

Mereka menunggu kedatangan air yang masih ngangsu (Isi ulang air ke truk tangki). Padahal, kebakaran terjadi sejak kamis sekitar pukul 4.50 WIB.

Guna mempermudah pemadaman kebakaran, didatangkan sebuah eskavator untuk membongkar atap ruang penyimpanan briket itu.

Hal itu dilakukan untuk mempermudah petugas dalam memadamkan api.

Sebab sebelum dibongkar, petugas kesulitan menyemprotkan api ke area yang sulit dijangkau.

Saat wartawan mencoba melihat secara langsung kondisi terkini kebakaran, dua satpam menghalau wartawan yang akan masuk ke area terjadinya kebakaran.

Mereka mengatakan, pihak pimpinan perusahaan tidak mengijinkannya.

"Mohon maaf, saya sudah menghubungi pimpinan. Aturan perusahaan tidak memperbolehkan untuk diliput," ungkap seorang satpam pabrik briket tersebut.

Kepala Bidang Pemadam kebakaran Satpol PP Blora Hariyanto Purnomo mengatakan, kebakaran diketahui saat Agus Riyanto, salah seorang operator pabrik akan melaksanakan salat subuh.

Saat itu, dia melihat percikan api di saluran arus listrik yang berada di ruang penyimpanan arang.

Agus Riyanto lalu memberitahukan peristiwa itu kepada dua satpam pabrik.

Setelah itu, ketiga saksi tersebut berusaha untuk memadamkan api dengan menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan), akan tetapi api tersebut dengan cepat menjalar ke semua area penyimpanan arang.

Sehingga salah satu satpam menghubungi pihak kepolisian.

"Mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan sebanyak 6 unit. Terdiri dari 2 unit Damkar dari Wirosari, Grobogan. Lalu 2 unit Damkar Ngawen dan 2 Damkar dari Blora," ungkapnya kepada wartawan.

"Iya mas, karena briket kalau terbakar memang sulit dipadamkan. Butuh lebih dari 70 tangki air mas," imbuhnya.

Sementara itu, Kapolsek Kunduran AKP Kumaidi menambahkan, korsleting listrik yang terjadi di pabrik tersebut diduga karena instalasi listrik yang buruk.

"Kalau ndak salah ini sudah tiga kali ini. Menurut saya memang kurangnya safety dalam perawatan jaringan listrik. Banyak kabel yang harusnya diganti, juga belum (diganti, Red)," ungkapnya.

"Ya (teledor), menurut saya memang kurang bagus," tambahnya.

Saat ditanya mengenai taksiran kerugian, AKP Kumaidi mengaku belum mendapatkan laporan resmi dari pihak perusahaan sebab mereka masih proses menghitungnya.

"Kerugian belum bisa di taksir karena pekerja belum tahu berapa per briketnya," ungkapnya. (Kim)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved