BRI Fellowship Journalism
Mulai Bisnis di Usia Pensiun, Norma Warga Semarang Bisa Kirim Jahe Instan Isna ke Luar Negeri
Kini, Norma punya lebih banyak varian minuman rempah instan, di antaranya jahe original, jahe susu, jahe rempah susu, temulawak, dan kunyit asam.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
"Saya bagi dalam kemasan plastik kecil-kecil."
"Saya titipkan ke warung-warung kecil dengan harga Rp 5 ribu per 100 gram," tutur dia.
Waktu itu, kata Norma, dia baru membuat satu jenis produk, yaitu minuman jahe merah instan.
"Rasanya juga masih monoton karena saya belum pintar mengatur komposisi, mix and match dengan bahan lain," ujar dia.
Baca juga: Undian Panen Hadiah Simpedes BRI Batang Meriah, Arak Hadiah Utama Mobil Diiringi Kesenian Barongan
Jahe merah instan buatannya ternyata cukup diminati.
Dengan niat awal berjualan untuk mencari tambahan penghasilan rumah tangga, Norma tenggelam dalam keasyikan untuk terus berinovasi dan mengembangkan usaha.
Tak berpuas diri, Norma pun mengikuti pelatihan demi pelatihan demi mengembangkan produknya.
"Setelah ikut banyak pelatihan, akhirnya produk saya berkembang dan jadi lebih bervariasi," tutur dia kepada Tribunjateng.com, Jumat (30/6/2023).
Kini, Norma punya lebih banyak varian minuman rempah instan, di antaranya jahe original, jahe susu, jahe rempah susu, temulawak, dan kunyit asam.
Kemasan produknya juga bervariasi, mulai dari pouch, kaleng kecil, kaleng besar, hingga kemasan saset rentengan.
Kini, Norma memproduksi minuman rempah instan dua kali dalam sepekan.
Kapasitasnya 50 kilogram setiap satu kali produksi.
Tempat produksinya di Jalan Rumpun Diponegoro 6 Nomor 88B, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Distribusi produknya juga makin luas.
Produk Jahe Instan Isna tersedia di belasan toko oleh-oleh dan pasar swalayan di Kota Semarang.
tribunjateng.com
tribun jateng
feature
ekonomi bisnis
rumah bumn
BRI
bank rakyat indonesia
Norma Afantin
Jahe Instan Isna
jahe instan
minuman herbal
Semarang
Handaru Sakti
Anak-anak PAUD Bunga Kartika Senang dan Kegiatan Belajar Jadi Nyaman Setelah Ada CSR BRI Peduli |
![]() |
---|
Prihatin Lihat Perajin Kulit Lokal Bikin Produk KW, Sutiasih Dirikan Dias Genuine Leather Semarang |
![]() |
---|
Alasan Takut Panas Jadi Pendorong Yuta Bikin Kue Semprong Unik di Semarang, Begini Ceritanya |
![]() |
---|
Kunci Komunitas UMKM Pati Terus Maju: Bentuk Koperasi Pemasaran dan Adaptasi Transformasi Digital |
![]() |
---|
Kisah Jatuh-Bangun Pengusaha Sablon di Pati Memulai Bisnis dengan Modal Rp 500 Ribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.