Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

BRI Fellowship Journalism

Alasan Takut Panas Jadi Pendorong Yuta Bikin Kue Semprong Unik di Semarang, Begini Ceritanya

Dalam pengembangan usaha kue semprong, Yuta banyak terbantu oleh keikutsertaannya di Rumah BUMN Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kota Semarang.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL
Yuta Endang Pudjiastuti (59) menunjukkan produk Kue Semprong Yuta di rumah produksi miliknya, Jalan Taman Teuku Umar nomor 53, Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jumat (23/6/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kudapan kue semprong tentu sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia.

Jika mendengar tentang kue semprong, orang mungkin akan membayangkan kue kering renyah bercitarasa manis-gurih yang berbentuk gulungan panjang atau silinder.

Namun, tidak demikian dengan Kue Semprong Yuta.

Kue kering bikinan Yuta Endang Pudjiastuti (59) ini disajikan dalam bentuk yang berbeda dari kue semprong tradisional.

Kue Semprong Yuta berbentuk kepingan bundar dan dikemas dalam canister atau kaleng tabung kecil.

Saat kali pertama membuat kue semprong dengan bentuk seperti itu, Yuta Endang Pudjiastuti belum berpikir jauh bahwa ini justru akan jadi ciri khas produk bikinannya dan menjadi bagian dari trik pemasaran.

Baca juga: Langsung Hadapi Big Match di Laga Perdana, Berikut Jadwal PSIS Semarang di BRI Liga 1 2023-2024

"Kue semprong buatan saya bentuknya kepingan bundar seperti itu karena memang adonannya tidak digulung setelah dicetak."

"Jujur alasannya cuma karena saya takut panas."

"Adonan setelah dimasak harus digulung ketika masih panas."

"Karena kalau sudah dingin jadi kaku," ucap Yuta kepada TribunJateng.com di rumah produksinya, Jalan Taman Teuku Umar Nomor 53, Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jumat (23/6/2023).

Yuta tidak menyangka, di kemudian hari justru ini menjadi ciri khas yang menambah nilai jual produk bikinannya.

Selain dari bentuknya, Kue Semprong Yuta juga punya keunikan dari bahan baku pembuatannya.

Yuta tidak menggunakan tepung terigu, melainkan tepung mocaf (modified cassava flour) yang bebas gluten.

"Saya pakai tepung mocaf karena lebih sehat."

"Bebas gluten, mudah dicerna, dan tinggi serat."

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved