BRI Fellowship Journalism
Mulai Bisnis di Usia Pensiun, Norma Warga Semarang Bisa Kirim Jahe Instan Isna ke Luar Negeri
Kini, Norma punya lebih banyak varian minuman rempah instan, di antaranya jahe original, jahe susu, jahe rempah susu, temulawak, dan kunyit asam.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
"Dulu saya ikut Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Kota Semarang."
"Dari sana diarahkan untuk jadi binaan Rumah BUMN BRI Kota Semarang," ucap dia.
Baca juga: Beginilah Peran Mantri BRI Bantu Kembangkan UMKM di Pati
Menurut Norma, di Rumah BUMN, segala jenis pelatihan tersedia secara gratis.
"Semua pelatihan ada di sana dan gratis. Saya tinggal pilih yang sesuai kebutuhan, misalnya pelatihan pembukuan keuangan."
"Saya jadi pintar jualan di Marketplace Shopee juga dari pelatihan di sana," ungkap Norma.
Dia menambahkan, tak hanya pelatihan, pihaknya juga difasilitasi untuk memajang produk di berbagai pameran.
Bahkan hingga pameran di luar negeri.
"BRI yang tahun lalu membawa produk saya pameran ke Meksiko."
"Produk saya dibeli 50 buah lebih untuk dibawa ke sana," ucap dia.
Menurut Norma, pelatihan-pelatihan yang digelar instansi lain banyak yang memberikan syarat batasan usia tertentu.
"Biasanya ada maksimal usia 45 tahun."
"Kalau lebih dari itu tidak diterima."
"Padahal biar usia 50 tahun lebih, kami tidak gaptek lho."
"Justru biasanya usaha berkembang pesat setelah masa pensiun," kata dia.
Karena itu, dia bersyukur Rumah BUMN BRI Kota Semarang tidak memberikan batasan usia tertentu.
Dirinya yang memulai bisnis saat usianya sudah di atas 50 tahun masih diberi kesempatan untuk bergabung dan mendapat akses gratis ke berbagai program pelatihan maupun pameran.
Baca juga: Prihatin Lihat Perajin Kulit Lokal Bikin Produk KW, Sutiasih Dirikan Dias Genuine Leather Semarang
Regional CEO BRI Semarang, Handaru Sakti mengatakan bahwa pihaknya memang memiliki banyak UMKM binaan di Rumah BUMN.
"Peran BRI kepada UMKM binaan di sini adalah mendampingi serta mendorong mereka dalam peningkatan kompetensi, akses permodalan, dan pemasaran," kata dia.
Handaru menyebut, BRI Regional Office (RO) Semarang memiliki empat RB.
Selain di Semarang, ada juga di Pekalongan, Demak, dan Jepara.
"Total binaaan UMKM yang terdaftar di dalamnya sebanyak 16.006 UMKM," ujar dia.
Handaru menjelaskan, pendampingan yang diberikan BRI pada UMKM binaan RB berupa pelatihan reguler maupun tematik.
Di antaranya pelatihan teknik fotografi produk di medsos, pelatihan desain kemasan produk, dan pelatihan tentang legalitas usaha UMKM.
"Saat ini terdapat pula Program BRIncubator dari BRI yang bertujuan mempersiapkan dan membawa pelaku UMKM binaan BRI untuk dapat berkompetisi dalam persaingan global."
"Mereka akan dibina dan dididik secara berkelanjutan," tandas Handaru. (*)
Baca juga: Tim Basket Milik Raffi Ahmad RANS PIK Unggul Game 1 Babak Playoff 2023 Hadapi Dewa United
Baca juga: 10 Perjalanan KA Dihentikan Serentak Selama 28 Menit, KAI Daop V Purwokerto: SOP Pasca Gempa Bantul
Baca juga: Penjelasan BMKG Soal Gempa di Bantul Yogyakarta: Ada 5 Gempa Susulan, Tak Potensi Tsunami
Baca juga: Kereta Kelinci Dilarang Beroperasi di Solo Mulai Hari Ini, Didenda Rp 500 Ribu Jika Melanggar
tribunjateng.com
tribun jateng
feature
ekonomi bisnis
rumah bumn
BRI
bank rakyat indonesia
Norma Afantin
Jahe Instan Isna
jahe instan
minuman herbal
Semarang
Handaru Sakti
Anak-anak PAUD Bunga Kartika Senang dan Kegiatan Belajar Jadi Nyaman Setelah Ada CSR BRI Peduli |
![]() |
---|
Prihatin Lihat Perajin Kulit Lokal Bikin Produk KW, Sutiasih Dirikan Dias Genuine Leather Semarang |
![]() |
---|
Alasan Takut Panas Jadi Pendorong Yuta Bikin Kue Semprong Unik di Semarang, Begini Ceritanya |
![]() |
---|
Kunci Komunitas UMKM Pati Terus Maju: Bentuk Koperasi Pemasaran dan Adaptasi Transformasi Digital |
![]() |
---|
Kisah Jatuh-Bangun Pengusaha Sablon di Pati Memulai Bisnis dengan Modal Rp 500 Ribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.