BRI Fellowship Journalism
Mulai Bisnis di Usia Pensiun, Norma Warga Semarang Bisa Kirim Jahe Instan Isna ke Luar Negeri
Kini, Norma punya lebih banyak varian minuman rempah instan, di antaranya jahe original, jahe susu, jahe rempah susu, temulawak, dan kunyit asam.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Meski usianya bisa dibilang sudah tidak lagi muda, Norma Afantin (58) punya semangat juang dan kemauan belajar yang tinggi.
Norma tidak berkecil hati meski baru merintis usaha minuman herbal instan ketika usianya sudah paruh baya.
Terbukti, hasil yang ia dapat tidak mengkhianati usaha yang dia lakukan.
Produk miliknya yang ia beri merek "Jahe Instan Isna" banyak diminati dan bahkan sudah dikirim ke luar negeri.
Kepada Tribunjateng.com, Jumat (30/6/2023), Norma mengatakan bahwa ia mulai menjalankan bisnis ini pada 2016.
Baca juga: BRIFellowshipJournalism : Lewat Rumah BUMN, BRI RO Semarang Bantu Kembangkan Ribuan UMKM
"Saya asli Semarang."
"Tapi sebelumnya saya masih ikut suami saya yang PNS di Makassar."
"Dulu saya ibu rumah tangga, tapi tidak pernah diam, ada saja usaha saya."
"Pernah usaha peyek dan katering," ujar dia.
Ketika kembali ke Semarang pada 2014, Norma masih memutar otak, mencari bidang bisnis yang tepat untuk dia jalankan.
Baru pada 2015 dia mencoba bereksperimen membuat produk minuman jahe instan.
"Pada 2015 saya masih eksperimen, cari resep jahe instan yang pas di lidah."
"Lalu 2016 baru mulai saya jual," kata Norma.
Saat itu, Norma berkeliling naik motor sambil menawarkan produk bikinannya untuk dititipkan di toko-toko.
"Awalnya bikin cuma satu kilogram."
tribunjateng.com
tribun jateng
feature
ekonomi bisnis
rumah bumn
BRI
bank rakyat indonesia
Norma Afantin
Jahe Instan Isna
jahe instan
minuman herbal
Semarang
Handaru Sakti
Anak-anak PAUD Bunga Kartika Senang dan Kegiatan Belajar Jadi Nyaman Setelah Ada CSR BRI Peduli |
![]() |
---|
Prihatin Lihat Perajin Kulit Lokal Bikin Produk KW, Sutiasih Dirikan Dias Genuine Leather Semarang |
![]() |
---|
Alasan Takut Panas Jadi Pendorong Yuta Bikin Kue Semprong Unik di Semarang, Begini Ceritanya |
![]() |
---|
Kunci Komunitas UMKM Pati Terus Maju: Bentuk Koperasi Pemasaran dan Adaptasi Transformasi Digital |
![]() |
---|
Kisah Jatuh-Bangun Pengusaha Sablon di Pati Memulai Bisnis dengan Modal Rp 500 Ribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.