7 Pelaku Dugaan Pengeroyokan Saat Bentrok Suporter Solo Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Polisi kini telah menahan 7 orang yang diduga kuat terlibat atau menjadi pelaku dalam kasus pengeroyokan pasca laga Persis Solo Vs Persebaya Surabaya.

Kasus pengeroyokan yang diawali dengan bentrok tersebut disebut polisi melibatkan oknum suporter Persis Solo.

Adapun berdasarkan data, ada 4 orang yang menjadi korban luka cukup parah dan belasan mengalami luka ringan atas kasus tersebut.

Kini, Satreskrim Polresta Surakarta telah mengantongi sejumlah nama tersangka kasus pengeroyokan yang melibatkan oknum suporter Persis Solo.

Baca juga: Bentrok Suporter Usai Persis Solo vs Persebaya Surabaya, Polisi Tahan 7 Orang, Ini Perannya

Kasatreskrim Polresta Surakarta, Kompol Agus Sunandar mengatakan, pengeroyokan suporter terjadi setelah laga Persis Solo Vs Persebaya Surabaya di Stadion Manahan Surakarta pada Sabtu (1/7/2023).

Pengeroyokan ini merupakan rentetan aksi konvoi dan perampasan sepeda motor suporter, beberapa lokasi di Kota Surakarta.

"Yang terlibat puluhan, yang kami proses ada 7 orang."

"Sementara 7 pelaku karena 1x24 jam kami perdalam terlebih dahulu."

"Ini sedang kami lengkapi administrasinya untuk yang bersangkutan," kata Kompol Agung Sunandar seperti dilansir dari Kompas.com, Minggu (2/7/2023).

Dia menjelaskan, ketujuh orang tersebut merupakan warga Solo Raya, yang tergabung sebagai suporter Persis Solo.

Mereka ditangkap di Kawasan Kelurahan Kentingan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. 

"Pokoknya dari salah satu kelompok suporter ini sudah kami tahan."

"Arahnya tersangka atas penahanan tersebut," ujarnya.

Dia mengatakan, korban pengeroyokan berjumlah satu orang. 

"Korban luka ada satu, korban pengeroyokan."

"Karena ini antara Karanganyar dan Surakarta kasusnya beriringan, nanti paling kerja sama kan ada kemungkinan ada sangkut pautnya," lanjutnya.

Baca juga: Hasil Akhir Skor 2-3 Persis Solo Vs Persebaya Surabaya Liga 1, Bajul Ijo Kembali Menang di Manahan

Para pelaku disangkakan Pasal 170 KUHP, dengan pidana penjara paling lama 5 tahun 6 bulan.

Sebelumnya, terjadi perampasan 3 sepeda motor milik suporter Persis Solo.

Perampasan tersebut merupakan imbas bentrok antar suporter Garis Keras dan B6. 

Bentrokan pertama terjadi di kawasan Palang Balapan, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari.

Di lokasi itu juga terjadi adu jotos atas supoter.

Kemudian, di Kawasan RS Triharsi adanya perampasan sepeda motor milik anggota suporter B6.

"Menggunakan tangan kosong."

"Jadi beberapa korban hanya mengalami luka lebam."

"Kemudian Tim Sparta langsung menuju lokasi untuk melakukan pembubaran terhadap kejadian tersebut," kata Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Iwan Saktiadi.

Baca juga: Prediksi Persis Solo Vs Persebaya Surabaya Liga 1, Laskar Sambernyawa Tak Mau Kecolongan Lagi

Setelah dibubarkan, para suporter bergerak ke Kelurahan Jebres, Kota Surakarta.

Kemudian, kembali melakukan perampasan sepeda motor pintu gerbang UNS Surakarta sisi timur dan barat.

Atas kejadian ini, langsung dilaksanakan pengaman dan pembubaran massa.

Tak berhenti di situ saja massa suporter Garis Keras bergerak ke arah Karanganyar.

Kemudian, kembali bentrok dengan suporter lain di Kawasan Flyover Palur, Kabupaten Karanganyar.

"Hingga kemudian mereka mengejar ke sana hingga berujung bentrok itu."

"Empat orang menjadi korban."

"Ada yang ditusuk, ada yang disabet."

"Sudah di bawa ke RSUD dr Moewardi Surakarta," ujarnya.

"Karena memang saat bersama jajaran Polres Karanganyar datang."

"Beberapa yang diamankan membawa sajam (senjata tajam)," lanjut Kombes Pol Iwan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bentrok Suporter Persis Solo, Polisi Tahan 7 Pelaku Pengeroyokan"

Baca juga: Besok Senin Malam Ada Fenomena Supermoon di Langit Indonesia, Apa Saja Dampaknya?

Baca juga: 2 Kata Terakhir Lionel Messi Kepada Cesc Fabregas yang Gantung Sepatu: Peluk Erat

Baca juga: HASIL Liga 1: Pinalti David da Silva Selamatkan Persib Bandung, Nyaris Kalah Lawan Madura United

Baca juga: Miniatur Lokomotif DD5208 Raih Rekor MURI, Dulu Lokomotif Terbesar di Indonesia