Berita Semarang
Alasan Disdag Kota Semarang Perkecil Ukuran Lapak di SCJ
Dinas Perdagangan Kota Semarang menetapkan ukuran lapak di Shopping Center Johar (SCJ) sebesar 2x2 meter.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Perdagangan Kota Semarang menetapkan ukuran lapak di Shopping Center Johar (SCJ) sebesar 2x2 meter. Ukuran tersebut lebih kecil dari rencana sebelumnya 2x3 meter.
Plt Kabid Sarana Prasarana Dinas Perdagangan Kota Semarang, Achmad Agung Utomo menjelaskan, ukuran lapak diperkecil agar bisa menampung semua pedagang mengingat SCJ tidak hanya untuk pedagang lama SCJ namun juga pedagang Johar. Dengan ukuran lapak 2x2 meter, ada sebanyak 447 lapak di SCJ lantai 1 dan 2.
"Yang lantai 1 sisi timur bisa untuk 174 lapak. Untuk yang lantai 2 bisa dua sisi sehingga bisa muat 273 lapak," rincinya, saat meninjau lapak di SCJ, Selasa (4/6/2023).
Meskipun ukuran lapak sudah diperkecil, diakuinya, belum dapat memuat seluruh pedagang. Namun, Disdag sudah menyupayakan yang terbaik dalam penataan. Saat ini, para pedagang sudah bisa menempati lapak sesuai ukuran yang baru.
Pihaknya telah memanggil perwakilan pedagang dan membagikan lapak pada masing-masing kelompok. Dia berharap pedagang bisa segera menempati.
"Kemarin Senin, kami sudah panggil perwakilan pedagang dan kami bagi lapak-lapaknya. Kami harap pedagang bisa segera menempatkan diri," ucapnya.
Terkait sarana dan prasarana, Agung menambahkan, akan ada perbaikan fasilitas seperti eskalator mulai dari lantai 1 hingga 6 hingga perbaikan lift.
Air bersih serta sanitasi sudah tersedia. Namun, diakuinya, belum ada toilet di lantai 1 dan 2. Nantinya, akan dibangun toilet oleh Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang yang dianggarkan pada APBD perubahan 2023.
Tak hanya itu, nantinya juga akan dilakukan pengecatan ulang dan penggantian keramik yang rusak pada lantai 1 dan 2.
"Agustus atau September nanti akan dilakukan pengecatan oleh Distaru. Kalau pedagang mengecat sendiri itu biasanya inisiatif dari mereka sendiri," ujarnya.
Sementara, untuk tenaga kebersihan, lanjut Agung, saat ini memang belum ada. Nantinya, Disdag akan meminta pedagang untuk membentuk kelompok sadar masyarakat (KSM) yang akan bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan.
"Kalau yang saat ini untuk lantai 1 dan 2, mereka (pedagang asli SCJ) masih memberdayakan tenaga kebersihan dari perusahaan yang dulu (pihak ketiga),” tuturnya. (eyf)
Baca juga: PSIS vs Bhayangkara FC : Gilbert Agius: Saya Sangat Senang, Ini adalah Kemenangan Pertama
Baca juga: Harga Daging Ayam Masih Tinggi, Harga Telur di Ungaran Kabupaten Semarang Juga Melonjak
Baca juga: Disebut Kabur ke Bali Ditangkap di Tangerang, Si Kembar Penipu Iphone Rihana Rihani: Saya Ketawa Aja
Baca juga: Kisah Mistis Rumah Kapal Lampung, Bangunan Angker yang Dilarang Sesepuh Jadi Lokasi Syuting
Bawang Putih di Dapur MBG Kota Semarang Ternyata Masih Mengandung Pestisida |
![]() |
---|
Bajaj Mulai Beroperasi di Kota Semarang, Dishub: Tidak Ada Izinnya |
![]() |
---|
Merawat Jenazah Adalah Ibadah Fitrah Wajib Berpedoman Ajaran Rasulullah SAW, Bukan Sekadar Tradisi |
![]() |
---|
Wali Kota Semarang Sebut Upayakan Tempat Tinggal untuk Korban Kebakaran di Jagalan |
![]() |
---|
Buka Peluang Wisata, Ngesti Bupati Semarang Optimistis Dampak Tol Bawen Semarang-Jogja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.