Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Karanganyar

Aplikasi Si Demen Tomat Terasi Milik DKK Karanganyar Masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Nasional

Bupati Karanganyar, Juliyatmono didampingi jajaran OPD terkait telah mempresentasikan inovasi tersebut

Penulis: Agus Iswadi | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Agus Iswadi
Bupati Karanganyar, Juliyatmono didampingi OPD terkait mempresentasikan inovasi pelayanan publik kepada tim secara virtual di Ruang SIC Sambernyawa Diskominfo Karanganyar, Rabu (5/7/2023) siang. 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Inovasi milik Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar berupa aplikasi Sistem Deteksi Dini dan Pemantauan Tuberkulosis Mandiri Terpadu dan Terintegrasi (Si Demen Tomat Terasi) masuk Top 99 inovasi pelayanan publik tingkat nasional 2023. 

Bupati Karanganyar, Juliyatmono didampingi jajaran OPD terkait telah mempresentasikan inovasi tersebut kepada tim penilai dari Kementerian PANRB secara virtual di Ruang SIC Sambernyawa Diskominfo Karanganyar, Rabu (5/7/2023) siang. 

Kabid Yankes DKK Karanganyar, Retno Sawartuti menyampaikan, inovasi tersebut dibuat karena masih rendahnya angka penemuan kasus TBC di wilayah Kabupaten Karanganyar pada 2020 lalu. Berdasarkan data, hanya ada 416 kasus TBC yang berhasil ditemukan pada tahun tersebut. Jumlah tersebut masih jauh dari target nasional sejumlah 1.826 kasus.

"Hanya sekitar 22 persen. Dengan rendahnya penemuan kasus, diprediksi ada banyak penderita TBC yang berada di tengah masyarakat. Karena belum ditemukan, otomatis kan belum diobati. Ini nanti akan memicu penularan ke yang lainnya," katanya kepada Tribunjateng.com. 

Oleh karena pihaknya lantas membuat aplikasi tersebut. Semula aplikasi tersebut hanya diterapkan di tingkat puskesmas saja tapi saat ini telah diperluas menjadi lingkup kabupaten. Dia menuturkan, aplikasi tersebut dapat diunggah gratis di playstore. Aplikasi tersebut selain untuk deteksi dini TBC juga sekaligus memantau pengobatan dan gejala.

Retno menjelaskan, ada beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan gejala TCB yang dapat diisi pengguna aplikasi tersebut. Apabila dinyatakan mengarah ke TBC, lanjutnya, pengguna akan disarankan ke puskesmas terdekat untuk melakukan periksa dahak sehingga dapat dipastikan apakah terkena TBC atau tidak. 

"Bedanya dengan aplikasi lain, data yang telah diisi di aplikasi terkoneksi dengan web puskesmas domisili pengguna. Jadi dapat dipantau. Selain deteksi juga bisa untuk pemantauan minum obat dan gejala. Petugas akan mengingatkan supaya rutin minum obat. Pengobatan selama 6 bulan," terangnya. 

Dia mengungkapkan, keuntungan aplikasi tersebut dapat digunakan lebih dari satu orang di satu gadget. Sehingga dapat mengakomodir para lansia. Adapun setelah aplikasi tersebut digunakan pada 2020 lalu ternyata ada peningkatan penemuan kasus TBC di Karanganyar. Tercatat ada 770 kasus TBC di Karanganyar pada 2022. 

Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengapresiasi inovasi yang telah dibuat oleh DKK Karanganyar. Inovasi tersebut sudah masuk Top 99 pelayanan publik tingkat nasional. 

"Mudah-mudahan mendapat juara. Bisa mendeteksi jumlah penderita, TBC dapat diatasi dengan baik," ucapnya.(Ais). 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved