Hati-hati Konsumsi Daging Berlebihan Rawan Terindikasi PTM, Ini Saran Dinkes Batang

TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Dinas Kesehatan Batang mengimbau masyarakat agar melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mencegah terjadinya Penyakit Tidak Menular (PTM).

Langkah ini penting terlebih beberapa waktu lalu mayoritas warga mengonsumsi daging seiring Hari Raya Iduladha 1444 H. 

Sekretaris Dinas Kesehatan Batang Ida Susilaksmi mengatakan PTM dapat menyerang siapapun, terutama mereka yang jarang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.

Menuutnya potensi warga terkena Penyakit Tidak Menular (PTM) selalu ada. Terlebih jika mengkonsumsi daging kurban secara berlebihan. 

"Germas bisa menjadi langkah pencegahan PTM.  Masyarakat bisa memanfaatkan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu), untuk deteksi dini apabila terindikasi PTM. Contohnya seseorang tidak akan tahu kalau sebenarnya dia mengidap tekanan darah tinggi, kalau tidak dicek kesehatannya,” tuturnya, Kamis (6/7/2023).

Baca juga: Siap Eradikasi Frambusia, Dinkes Batang Akan Screening Anak di Bawah 15 Tahun

Baca juga: Dinkes Batang Catat Sudah Ada 80 Kasus DBD di Batang, 3 Meninggal Dunia

Dinas Kesehatan Batang juga menyarankan agar masyarakat mulai mengintensifkan aktivitas fisik seperti senam bersama.

Menurutnya hal ini dianjurkan, terlebih jika melihat kondisi saat ini yang memungkinkan untuk beraktivitas di ruang publik.

Ditemui secara terpisah, Ahli Gizi RS QIM Batang, Cyntia Ayu Rahmawati mengatakan menyimpan daging kurban dalam waktu yang agak lama untuk diolah menjadi beragam hidangan tak memicu masalah.

Terpenting, tidak menyertakan jeroan sapi atau kambing, seperti usus, babat dan lainnya.

“Cara pengolahannya akan lebih baik jika direbus atau dikukus, sehingga meminimalisir penggunaan minyak goreng standar takaran daging yang boleh dikonsumsi 50 gram sehari, jangan berlebihan dalam mengonsumsi,” terangnya.

Ia menyarankan, agar setiap mengonsumsi daging, juga diimbangi dengan konsumsi sayuran dan buah serta air putih.

"Ini dapat meminimalisir terjadinya hipertensi dan kolesterol," tandasnya. (din)