Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Kompak Atasi Stunting, Gubernur Ganjar dan Atikoh Dapat Penghargaan dari BKKBN

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan istrinya Siti Atikoh ikut terlibat menekan angka stunting hingga menerima penghargaan.

Editor: raka f pujangga
Istimewa
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendapat penghargaan kehormatan dari Presiden yakni Satya Lencana Wira Karya. Penghargaan itu diberikan Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin dalam Puncak Harganas ke-30 di Banyuasin, Kamis (6/7/2023).  

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan istrinya Siti Atikoh saling suport dan bahu membahu untuk mengatasi persoalan terkait kependudukan dan keluarga berencana, termasuk di antaranya penurunan angka stunting.

Ganjar yang menjabat sebagai Gubernur Jateng dan Siti Atikoh yang menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Jateng, kompak bekerjasama guna menurunkan angka stunting di Jawa Tengah. Kolaborasi yang baik antara keduanya, telah membuahkan hasil yang signifikan.

Pada akhir masa jabatannya, angka stunting di Jawa Tengah turun drastis hingga 51 persen. Pada 2018, angka stunting di Jateng tercatat sebesar 24,4 persen. Pada 2022, angka stunting di Jateng tinggal 11,9 persen.

Baca juga: Soal Kasus Inses di Banyumas, KPAI Soroti Peran BKKBN, Dinsos hingga Kemenag

Capaian inilah yang membuat keduanya mendapatkan penghargaan.

Dalam Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 yang digelar Banyuasin, Sumatera Selatan, Ganjar dan Atikoh diganjar penghargaan oleh BKKBN.

Ganjar mendapat penghargaan kehormatan dari Presiden Republik Indonesia yakni Satya Lencana Wira Karya.

Penghargaan itu diberikan Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin dalam Puncak Harganas ke-30 di Banyuasin, Kamis (6/7/2023).

Ganjar mendapatkan penghargaan atas komitmennya terhadap program kependudukan dan keluarga berencana khususnya penanganan stunting.

Sehari sebelumnya, Siti Atikoh juga mendapat penghargaan dari BKKBN.

Ibu satu anak ini dinilai berhasil memimpin TP PKK Jateng dan aktif membina keluarga dan mendampingi para ibu, serta menurunkan stunting hingga tinggal 11,9 persen pada 2022 berdasarkan perhitungan elektronik - Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM).

"Saya menyampaikan terima kasih, karena kerja dari kawan-kawan yang bagus, kompak, terstruktur dan sistematis sehingga kita bisa menurunkan angka stunting yang bagus," kata Ganjar.

Ganjar menerangkan, ada banyak program yang dilakukan untuk menangani stunting di Jawa Tengah.

Di antaranya program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng).

"Itu program perhatian pada ibu hamil, memeriksakan sejak awal kehamilan, memberikan asupan gizi, kontrol terus menerus sampai melahirkan. Setelah lahir anak dikasih ASI ekslusif termasuk gizinya terus diperhatikan," jelasnya.

Ganjar menuturkan, penanganan stunting tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved