Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Nekat! Warga Gali Sapi yang Sudah Dikubur dan Dikonsumsi, Kini 87 Orang Positif Antraks, 1 Meninggal

Sebanyak 87 warga di Dusun Jati, Desa Candirejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul dilaporkan positif antraks

Penulis: Alifia | Editor: galih permadi
Freepik/welcomia
Ilustrasi Sapi 

Nekat! Warga Gali Sapi yang Sudah Dikubur dan Dikonsumsi, Kini 87 Orang Positif Antraks, 1 Meninggal

TRIBUNJATENG.COM- Sebanyak 87 warga di Dusun Jati, Desa Candirejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul dilaporkan positif antraks pasca dilakukannya tes serologi.

Pada 4 Juni 2023 lalu satu warga dilaporkan mneinggal dunia akibat penyakit antraks tersebut.

Warga yang meninggal sebelumnya dilarikan k eke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, Kabupaten Sleman, DIY dan terkonfirmasi positif antraks.

Baca juga: 3 Staf Penjara Ditahan Setelah Selingkuh Dengan Narapidana, Lakukan Hubungan di Dalam Sel

Baca juga: Grendasebah Mati, Begini Perlakuan Haji Lukman Saat Makamkan Merpati Kolong Legenda Asal Pekalongan

Baca juga: Detik-detik Haji Lukman Belai Grendasebah Merpati  Kolong Legenda Asal Pekalongan Mati di Temanggung

Dikutip dari Kompas melalui Sidigg Hery Sukoco selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Gunung Kidul mengungkapkan

“Yang meninggal untuk kasus antraks ini ada satu. Dengan diagnosis konfirmasi laboratorium RSUP Dr. Sardjito karena meninggalnya di RSUP Dr. Sardjito.” ungkapnya.

Akibat adanya kasus tersebut, sebanyak 143 warga dilakukan tes serologi untuk mengetahui apakah warga tertular antraks, berdasarkan tes teersebut terdapat 87 dari 143 warga positif antraks.

Sebagian besar dari warga yang positif antraks tidak mengalami gejala apapun namun tetap dalam pemantauan hal ini diungkapkan oleh Sidig

“Semua sekarang dalam pemantauan, kondisi sehat.” ungkapnya.

Pemantauan yang dilakukan oleh pihak Kesehatan adalah dengan melakukan dua kali masa inkubasi selama 90 hari.

Kasus merebaknya antraks di Gunungkidul diduga terjadi karena adanya sapi yang mati dan telah dikuburkan sesuai SOP namun digali dan dikonsumsi oleh sejumlah masyarakat.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wibawati Wulandari selaku Kepala Dinas Peternakan dan Keseehatan Hewan di Gunungkidul.

“Ada sapi sakit, lalu mati, kemudian sudah dikuburkan sesuai SOP, tetapi oleh masyarakat ada yang digali lagi kemudian (dagingnya) dikonsumsi.” ujarnya.

Sebelumnya Pemkab Gunungkidul mendapatkan laporan adanya kasus antraks di Dusun Jati pada 2 Juni 2023 dan sehari setelahnya pihak apparat menghimbau agar hewan ternak tersebut tidak dibawa ke wilayah lain.

Heri Susanto selaku Wakil Bupati Gunungkidul mengungkapkan jika ada 66 ekor sapi dan 6 ekor kambing yang terpapar antraks.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved