Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

7000-8000 Bayi Indonesia Diproyeksikan Lahir Sumbing Tiap Tahun

Country Manager and Program Director Indonesia pada lembaga sosial Smile Train Indonesia, Deasy Larasati

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
Country Manager and Program Director Indonesia pada lembaga sosial Smile Train Indonesia, Deasy Larasati memberikan piagam penghargaan kepada RS Aisyiyah Kudus atas terselenggaranya program operasi bibir sumbing dan langit-langit bersama Polytron, Sabtu (8/7/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Country Manager and Program Director Indonesia pada lembaga sosial Smile Train Indonesia, Deasy Larasati mengatakan, jumlah populasi penduduk Indonesia saat ini mencapai lebih dari 250 juta orang. Tingginya populasi ini dikarenakan tinggi pula rata-rata angka kelahiran manusia di Indonesia mencapai 3-4 juta pertahun.

Dia mengatakan, banyaknya penduduk Indonesia berpengaruh pada angka resiko kelahiran bayi dalam keadaan bibir sumbing dan gangguan langit-langit.

Saat ini, lanjut Deasy, Indonesia menjadi negara ketiga dunia dengan resiko tinggi kasus sumbing bibir.

Hal tersebut dipicu karena penyakit bibir sumbing belum diketahui pasti penyebabnya, sehingga tingginya angka kelahiran bakal diikuti pula semakin tingginya angka kasus. 

Manager Smile Train Indonesia itu mengungkapkan, saat ini nilai rata-tata kasus bibir sumbing ASIA mencapai satu kasus dibandingkan dengan 700 kelahiran.

Sehingga 7.000 - 8.000 bayi lahir di Indonesia mempunyai potensi terkena kasus bibir sumbing dari jumlah perkiraan angka kelahiran 3-4 juta bayi per tahunnya. 

"Jadi, jika dilihat dari rata-rata jumlah kelahiran di Indonesia, diperkirakan ada 7.000 - 8.000 bayi lahir dalam keadaan sumbing," terangnya, Sabtu (8/7/2023).

Karena itu, lanjut dia, dibutuhkan uluran tangan semua pihak untuk menggencarkan operasi bibir sumbing bagi warga yang membutuhkan setiap tahunnya.

Melalui lembaga sosial Smile Train Indonesia, Deasy Larasati berupaya agar bisa memberikan layanan operasi gratis hingga 8.000 orang yang membutuhkan per tahun. Baik kasus bibir sumbing, maupun langit-langit, dengan menggandeng berbagai pihak.

Tercatat sudah ada 110 ribu pasien bibir sumbing dan langit-langit yang dilakukan operasi gratis sejak 2002 hingga Maret 2022. Jumlah ini bertambah ribuan orang hingga awal Juli 2023. Mengingat program operasi gratis yang dicanangkan lembaga sosialnya menyasar ribuan orang setiap tahunnya.

"Tahun ini saja perkiraan sudah 8 ribuan orang penderita bibir sumbing di seluruh Indonesia sudah dioperasi gratis. Salah satunya program operasi yang dilakukan di RS Aisyiyah Kabupaten Kudus yang menyasar 18 orang," jelasnya. 

Kata dia, program ini menjadi konsentrasi Smile Train Indonesia agar semakin banyak masyarakat yang terbantu. Karena angka pertumbuhan pasien yang menderita bibir sumbing cukup tinggi dari tahun ke tahun. 

"Kita bersama-sama harus berikan edukasi, jangan malu, karena kasus bibir sumbing bisa diperbaiki dengan operasi. Segera cari bantuan, tanpa harus merendahkan diri, karena bantuan operasi bagian dari hak masyarakat," tuturnya. (Sam)

Baca juga: Terkuak! Adegan Luna Maya Dikerumuni Ular di film Suzzanna Awalnya Pakai Kecoak, Ini Kata Sutradara

Baca juga: Video Demam Trail Tua Mewabah di Kalangan Anak Muda Pecinta Motor Semarang

Baca juga: Curhat Warga Cinderejo Lor Gilingan Solo soal Pembangunan Timpang dengan Sisi Barat Jembatan Keris

Baca juga: Dalam Sepekan Ditemukan 3 Mayat di Kabupaten Semarang, Semuanya Tinggal Sendiri, 2 Sakit Gula


 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved