Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Pemilu 2024 Diprediksi Marak Hoaks, Hartopo: Beda Boleh, Tapi Harus Tetap Rukun

HM Hartopo mengingatkan masyarakat agar tak mudah terpancing berita hoaks. Warga Kota Kretek diimbau agar memegang teguh kedewasaan berpolitik

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
Bupati Kudus, HM Hartopo memberikan arahan dalam Seminar Wawasan Kebangsaan di Aula RS Sarkies Aisyiyah Kudus, Minggu (9/7/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Bupati Kudus HM Hartopo mengingatkan masyarakatnya agar tidak mudah terpancing berita hoaks. 

Dia juga berpesan kepada masyarakat Kota Kretek supaya saling menjaga dan memegang teguh kedewasaan dalam berpolitik. 

Hal tersebut disampaikan Hartopo saat mengikuti kegiatan Seminar Wawasan Kebangsaan yang diselenggarakan di Aula Rumah Sakit Sarkies Aisyiyah Kudus, Minggu (9/7/2023).

Hartopo mengatakan, masyarakat harus pintar dan cerdas dalam memilah berita yang muncul di tengah-tengah masyarakat. Utamanya yang muncul mendekati Pemilu serentak. 

Kata dia, politik merupakan bentuk komitmen antara masyarakat dengan pemerintah atau pejabat. Sebuah wadah yang bisa dimaksimalkan untuk membangun sebuah negara. 

Seperti contoh memilih pemimpin negara, daerah ataupun memilih perwakilan rakyat," jelasnya. 

Hartopo mengakui bahwa perbedaan pilihan dalam politik pasti terjadi. Namun, adanya perbedaan jangan sampai menimbulkan perpecahan. Supaya bisa terpilih sosok pemimpin yang bisa menjadi figur baik bagi masyarakat. 

"Di sinilah peran kedewasaan politik harus dijaga. Ketika ada hantaman budaya dari luar, harus dipertahankan dengan kearifan lokal," tuturnya.

Baca juga: Masih Ada Kuota Rp 9 Miliar, HM Hartopo Buka Lebar Pengajuan Jaminan Kesehatan Warga Kurang Mampu

Baca juga: Hartopo: Guru Penggerak Harus Dibekali Keterampilan Kepemimpinan dan Manajerial

Hartopo menjelaskan, mesin suatu politik adalah partai politik yang menjadi motor pemilu kondusif.

Di mana setiap warga mempunyai hak untuk memilih. Dan diharapkan bisa menggunakan hak pilihnya untuk menentukan pemimpinan negara, pemimpin suatu daerah, maupun para wakil rakyat yang amanah, serta mau memperjuangkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat. 

"Kita semua harus bisa bersikap dengan bijak memasuki tahun politik. Ini bagian dari bagaimana kita bisa mencintai bangsa tanah air Indonesia dengan jiwa nasionalisme. Dengan cara ikut berpartisipasi dalam pemilu, dan menjaga kondusivitas wilayah. Beda boleh, tapi tetap harus rukun," jelas Hartopo.

Anggota DPRD Kudus, Endang Kursistiyani menambahkan, seminar wawasan kebangsaan dengan tema peran wawasan kebangsaan dan bela negara dalam menghadapi informasi hoaks menjelang pemilu harus disosialisasikan secara masif kepada masyarakat. 

Kata dia, media sosial sering kali dijadikan alat untuk penyebaran hoaks. Sehingga berita yang muncul harus disikapi lebih dini agar tidak terpancing dengan kabar-kabar yang belum pasti kebenarannya. 

"Untuk menghindari berita hoaks, kita perlu menerapkan digital culture yang berarti kemampuan membaca dan membangun wawasan kebangsaan, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari," tutur Endang. (Sam)
 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved