Berita Demak
Begini Keluhan Pengendara Saat Menerobos Kemacetan Pantura Semarang Demak
Pengguna jalan kini akrab dengan kemacetan di jalur pantura Semarang Demak, persisnya sekitar KM 9-11, Sayung, Kabupaten Demak.
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Pengguna jalan kini akrab dengan kemacetan di jalur pantura Semarang Demak, persisnya sekitar KM 9-11 Sayung Kabupaten Demak.
Dari pantauan Tribunjateng di lapangan pada Senin, (10/7) pukul 16.00 WIB, untuk kendaraan besar bermuatan berat bahkan selama beberapa menit tidak bergerak sama sekali. Dan jika mulai bergerak hanya maju sedikit untuk kemudian antre untuk jalan lagi.
Tiap hari, para pengendara harus rela antre berjalan pelan dan beriringan saat melintas di jalan nasional penghubung Jakarta - Surabaya tersebut.
Pengguna jalan yang tiap hari melintasi jalur itu akhirnya memilih menggunakan kendaraan roda dua agar lebih mudah menerobos titik kemacetan itu.
Demikian yang disampaikan Samsudin warga Desa Batu Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak saat ditemui Tribunjateng ketika sedang menunggu antrean kendaraan yang terjebak macet jalur Pantura Semarang Demak.
Bekerja sebagai kurir barang, memaksa Samsudin untuk bisa mengirimkan barang sesuai dengan waktu yang telah ditargetkan.
Tiap hari, kata Samsudin ia harus menghadapi kemacetan yang diakibatkan perbaikan atau peninggian jalan dan juga air rob ketika air pasang tersebut.
“Setiap hari saya lewat sini, karena kerjaan saya ngirim barang pasti lewat sini, macet ini membuat perjalanan saat ngirim barang jadi terhambat," kata Samsudin kepada Tribunjateng, Senin (10/7/2023).
Baca juga: Kapan Proyek Peninggian Jalan Pantura Semarang Demak Selesai? Ini Targetnya
Baca juga: Pengendara Motor Nekat Lawan Arah di Pantura Semarang-Demak Hindari Kemacetan Parah
Baca juga: Pak Ogah di Jalur Pantura Semarang Demak Dilarang Meminta Uang Pengendara Secara Paksa
Ia menyampaikan bahwa lebih memilih mengendarai sepeda motor saat mengirim paket barang. Sebab jika memakai sepeda motor dirinya bisa menerebos kemacetan.
“Walaupun panas saya lebih mending pakai sepeda motor, kalau pakai motor kan bisa sedikit nyari celah jalan, dan sedikit masih bisa jalan, kecuali kalau barang berat yang tidak memungkinkan dibawa pakai motor terpaksa pakai mobil,” ungkapnya.
Samsudin berharap Pemkab Demak bisa segera bergerak mengatasi kemacetan yang terjadi di jalur Pantura Semarang Demak.
“Semoga peninggian jalan cepat selesai supaya tidak ada kemacetan kayak gini lagi,” jelasnya.
Hal serupa juga disampaikan, Arief, pengendara yang juga mengeluhkan kemacetan di jalur Pantura Semarang Demak.
Menurutnya, kemacetan di jalur tersebut tersebut sudah terjadi beberapa pekan.
“Sudah lama macetnya, kadang memang macet total kadang tidak terlalu parah. Sebelum ada perbaikan jalan sini udah macet karena rob juga, itu penyebabnya,” katanya.
Ia mengatakan, jam macet biasanya terjadi saat waktu pagi ketika masuk jam kerja dan sore pulang kerja.
“Kalau karyawan pabrik lawan arah, makin tambah macet. kalau malam juga macet, apalagi jam malam banyak kendaraan besar yang sedang perjalanan,” ucapnya. (ito)
Jalan Onggorawe Demak–Semarang yang Rusak Kini Sudah Diperbaiki |
![]() |
---|
Jalan Desa Bedono Rusak Parah Imbas Pembangunan Tol Semarang–Demak |
![]() |
---|
Tol Semarang–Demak Tersambung, Genangan Rob di Sayung Pindah ke Wilayah Timur |
![]() |
---|
Pembangunan Bendungan Jragung Capai 88 Persen, Petani Demak: Saya Harap Secepatnya Bisa Jadi |
![]() |
---|
Dua Atlet Demak Raih Medali Perak dan Perunggu di Kejurnas Atletik 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.