Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

PM Belanda Mark Rutte Mengundurkan Diri Gara-gara Perbedaan Pendapat Soal Imigran

Mark Rutte mengundurkan diri sebagaimana dilaporkan secara luas di Belanda selama beberapa jam pada Jumat (7/7/2023) malam sebelum Rutte mengkonfirmas

Editor: m nur huda
Phil Nijhuis / ANP / AFP (Phil Nijhuis / ANP / AFP
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte memberikan konferensi pers setelah rapat kabinet setelah runtuhnya kabinet Rutte IV di Den Haag pada 7 Juli 2023. Pemerintah koalisi PM Belanda Mark Rutte runtuh setelah hanya satu setengah tahun menjabat pada 7 Juli, 2023 berturut-turut atas langkah-langkah untuk mengekang arus migran, kata media lokal. 

"Malam ini, sayangnya kami telah mencapai kesimpulan bahwa perbedaan tidak dapat diatasi. Untuk alasan ini, saya akan segera menyampaikan pengunduran diri saya secara tertulis kepada raja atas nama seluruh pemerintahan," imbuhnya.

Rutte disebut telah mengajukan pengunduran dirinya kepada Raja Willem-Alexander pada hari Sabtu (8/7) waktu setempat.

Menjabat Sejak 2010

Untuk diketahui, koalisi ini merupakan periode keempat bagi Rutte sejak dia menjabat sebagai PM Belanda pada tahun 2010. Namun, koalisi pemerintahan periode ini baru dilantik pada Januari 2022 setelah mencapai rekor negosiasi selama 271 hari dan terpecah belah dalam banyak masalah.

Rutte - dijuluki "Teflon Mark" karena kemampuannya menghindari bencana politik - menambahkan bahwa dia memiliki "energi" untuk bertahan untuk masa jabatan kelima tetapi dia harus "bercermin" terlebih dahulu.

Usai pengunduran diri Rutte, pemilihan PM Belanda akan kembali dilakukan. Komisi Pemilihan Belanda menyebut pemilihan paling awal dapat diadakan adalah pada pertengahan November. Rutte pun memastikan akan memimpin pemerintahan sementara sampai PM yang baru terpilih.

Runtuhnya koalisi Rutte ini pun memicu saling tuduh sengit antara empat partai dalam koalisi berusia satu setengah tahun, yang dijuluki "Rutte IV".

Christen Unie - sebuah partai Kristen Demokrat yang mendapat dukungan utamanya dari "Sabuk Alkitab" Protestan yang kukuh di Belanda tengah telah menentang rencana Rutte.

Dia dilaporkan menuntut agar jumlah kerabat pengungsi perang yang diizinkan masuk ke Belanda dibatasi hingga 200 per bulan. (kps/dtc/tribun jateng cetak)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved