Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dugaan Pungli di SMKN 1 Sale

BREAKING NEWS, Buntut Dugaan Pungli Berkedok Infak, Kepala SMKN 1 Sale Rembang Dibebastugaskan

Laporan terkait dugaan pungli di SMK Negeri 1 Sale mencuat saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkunjung ke Pendopo Kabupaten Rembang.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
Tribun Jateng/Amanda Rizqyana
Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Hasanah. 

TRIBUNJATENG.COM, REMBANG - Kepala SMK Negeri 1 Sale, Kabupaten Rembang, Widodo dibebastugaskan sementara dari jabatannya.

Hal ini merupakan buntut isu adanya pungutan liar berkedok infak di SMK Negeri 1 Sale.

Hal itu disampaikan Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Hasanah lewat rekaman suara yang dikirimkan kepada Tribunjateng.com, Selasa (11/7/2023).

Uswatun mengatakan, laporan terkait dugaan pungli di SMK Negeri 1 Sale mencuat saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkunjung ke Pendopo Kabupaten Rembang, Senin (10/7/2023).

Saat itu ada sesi tanya-jawab dan Ganjar menanyakan apakah ada pungutan di sekolah.

Baca juga: Bagi Tips Pembuatan Telur Asin Asap Khas Brebes, Srikandi Ganjar Jateng Lestarikan Kuliner Legenda

Seorang siswa SMK Negeri 1 Sale mengatakan jika di sekolahnya ada penarikan uang gedung Rp 300 ribu per siswa saat kenaikan kelas dalam bentuk infak.

Uswatun mengatakan, pihaknya telah memeriksa Kepala SMK Negeri 1 Sale, Widodo terkait kasus ini.

"Hasilnya, kepala sekolah mengakui adanya pungutan infak untuk membangun musala atau sarana ibadah melalui komite sekolah," ujar dia.

Menurut Uswatun, pungutan atau infak pembangunan musala itu dilakukan pada 2022.

Dari total 534 siswa SMK Negeri 1 Sale, 460 di antaranya sudah membayar."

"Kemudian 44 siswa tidak membayar karena tergolong tidak mampu."

"Selanjutnya, 30 siswa tidak membayar dengan pertimbangan sudah tahun keempat."

"Sampai saat ini dana yang terkumpul Rp 130 juta dan telah digunakan pada 2022 untuk pembangunan musala."

"Pembangunan musala sampai saat ini sudah mencapai 40 persen," ujar Uswatun.

Baca juga: Resmikan Ruang Pembinaan Lapas Batang,Kakanwil Kumham Jateng Harapkan Pembinaan WBP Berjalan Optimal

Bagaimanapun, kata Uswatun, berpedoman pada surat edaran Kepala Disdikbud Jateng, segala bentuk pungutan yang dilakukan SMA/SMK dan SLB Negeri di Jawa Tengah adalah termasuk pelanggaran kepatuhan/kedisiplinan.

Terlebih, semua kepala sekolah sudah menandatangani pakta integritas terkait hal ini.

"Maka disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan Kepala SMK Negeri 1 Sale termasuk kategori pelanggaran kepatuhan/disiplin," tegas Uswatun.

Dalam hal ini, Pemprov Jateng melalui Disdikbud melakukan penegakan disiplin kepada Kepala SMK Negeri 1 Sale Widodo. 

Yang bersangkutan dibebastugaskan sementara dari jabatan kepala sekolah terhitung mulai 12 Juli 2023 hingga 12 Agustus 2023 dan dapat dilakukan perpanjangan sampai pendalaman atau investigasi dugaan pungutan ini dinyatakan selesai.

Kemudian, terhadap pelanggaran kepatuhan/disiplin dan sekaligus bentuk peringatan menyeluruh pada para kepala sekolah yang menjadi kewenangan Pemprov Jateng, Widodo akan menerima pembinaan berupa penempatan sebagai staf pelaksana pada Cabang Dinas Pedidikan dan Kebudayaan Wilayah III Jateng.

Baca juga: Melintas Tengah Malam, Pengedar Sabu 100 Gram Tertangkap di Perbatasan Jateng-Jatim

Selama pembebasan tugas, yang bersangkutan harus kooperatif dalam penyelesaian dugaan pungutan tersebut.

Lalu selama masa pemeriksaan, penyelesaian, serta untuk menjaga kondusivitas satuan pendidikan, maka Kepala SMK Negeri 1 Rembang ditunjuk sebagai Plh Kepala SMK Negeri 1 Sale.

Tentang siswa yang melaporkan dugaan pungutan tersebut saat ditanyai Gubernur Ganjar Pranowo, Uswatun menegaskan bahwa siswa itu sudah mendapat pendampingan khusus.

"Terkait siswa yang ditanyai Gubernur, saat itu juga kami langsung minta dilakukan pendampingan supaya tidak terjadi perundungan."

"Dan harus dijamin siswa tersebut nyaman dan bisa menjalankan aktivitas seperti biasa sesuai kapasitasnya sebagai peserta didik, tanpa intervensi dari pihak manapun," tandas Uswatun. (*)

Baca juga: Ganjar Sebut Kasus Stunting Bisa Cepat Dibereskan Bila Dikerjakan Bersama-sama, Misal di Sukoharjo

Baca juga: Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Jateng Gelar Rakor di Solo, Bahas 3 Program Unggulan

Baca juga: Gelar FGD, OJK Tegal Ajak Komisaris BPR dan BPRS Eks Karesidenan Pekalongan Tingkatkan Tata Kelola

Baca juga: HIMATETA USM Gelar Kajian Teknologi Hasil Pertanian

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved