Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Slawi

Bupati Tegal Umi Azizah Launching Aplikasi Sibakti Dikbud, Bisa Pantau Aktivitas & Belajar Siswa

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal melaunching inovasi terbaru berupa aplikasi bernama Sibakti (Sistem bangun karakter terintegr

|

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal melaunching inovasi terbaru berupa aplikasi bernama Sibakti (Sistem bangun karakter terintegrasi) atau www.sibakti.co.id. Berlokasi di halaman kantor setempat, Rabu (12/7/2023). 

Turut hadir pada kesempatan itu, Bupati Tegal Umi Azizah, Pelaksanaan tugas (Plt) Dikbud Kabupaten Tegal Fakihurrohim, Ketua PGRI Kabupaten Tegal yang juga inisiator Aplikasi Sibakti Akhmad Wasari, dan tamu undangan lainnya termasuk perwakilan siswa dari beberapa sekolah. 

Aplikasi Sibakti merupakan terobosan dari Dinas Dikbud untuk memudahkan pemantauan aktivitas siswa dalam meraih penguatan pendidikan karakter dan prestasi akademiknya. 

Adapun ide gagasan membuat aplikasi tersebut berasal dari Akhmad Wasari yang saat itu masih menjabat sebagai Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Tegal. 

Launching Aplikasi Sibakti ditandai dengan Bupati Tegal Umi Azizah menabuh gong, dilanjutkan menandatangani komitmen bersama dengan beberapa unsur terkait lainnya. 

Dalam laporannya, Pelaksanaan tugas (Plt) Dikbud Kabupaten Tegal Fakihurrohim, menyampaikan latar belakang dilaunching nya aplikasi Sibakti karena seperti yang diketahui beberapa waktu lalu marak terjadi tawuran antar pelajar, perang sarung, atau kasus kenakalan remaja yang melibatkan pelajar dan merata di semua jenjang pendidikan mulai SD, SMP, SMA maupun sederajat. 

Dari kenalan remaja tersebut, lanjut Fakih, sampai mengakibatkan meninggal dunia dan data terakhir ada dua orang menjadi korban. 

Selain itu, juga ada korban mengalami luka berat maupun luka ringan. 

"Harapannya setelah aplikasi Sibakti dilaunching, bisa tercipta lingkungan yang baik dan berpengaruh pada tumbuh kembang peserta didik, termasuk mencegah mereka melakukan kenakalan remaja yang bisa merugikan diri sendiri ataupun orang lain. Mengingat di aplikasi ini, tidak hanya guru yang bisa memantau dan mengakses, tapi orangtua dan siswa sendiri juga bisa mengakses," ungkap Fakihurrohim, pada Tribunjateng.com. 

Lewat launching kali ini, Fakih juga berharap bisa membangun ekosistem di sekolah yang nyaman, guru hebat, dan orangtua yang aktif memantau tumbuh kembang anaknya masing-masing. 

Sehingga pelajar nantinya bisa lebih terbuka dan lebih memilih untuk mengutarakan atau menyampaikan apa yang ada di benak masing-masing kepada guru. 

Dari pada melakukan kegiatan atau hal yang negatif, dan belum diketahui akibatnya nanti seperti apa. 

"Aplikasi ini bisa langsung diakses melalui www.sibakti.co.id, nantinya tidak hanya guru, orangtua siswa, dan siswa saja yang bisa mengakses, tapi masyarakat juga bisa ikut andil dalam pengawasan dan pencegahan kenalan remaja. Pemeliharaan dan pengembangan akan selalu kami lakukan, supaya aplikasi ini bisa diterima baik oleh masyarakat, sosialisasi juga pasti kami lakukan," ujarnya. 

Sementara itu, Ketua PGRI Kabupaten Tegal yang juga inisiator Aplikasi Sibakti Akhmad Wasari menuturkan, hadirnya aplikasi Sibakti berasal dari maraknya kenakalan remaja yang sebetulnya segala upaya pencegahan dan pengamanan sudah dilakukan, tapi karena dirasa belum ada hasil maksimal bahkan aksi tawuran, perang sarung masih saja terjadi, maka ia inisiatif membuat aplikasi tersebut. 

Tidak sendiri, Wasari dibantu oleh tim yang dengan suka rela menghibahkan aplikasinya kemudian digunakan sebagai Sibakti. 

Sehingga lewat aplikasi ini, Wasari berharap bisa membendung kenakalan pelajar baik perang sarung, tawuran ataupun lainnya. 

"Sebetulnya kelebihan atau manfaat dari aplikasi Sibakti ini lebih kepada tingkat komunikasi yang lebih baik dan terstruktur. Jadi bukan hanya peserta didik saja, tapi aplikasi ini juga bisa diakses atau digunakan oleh masyarakat, orangtua dan guru. Keuntungan bagi guru ya bisa menciptakan karakter baik, bagus, sehingga bisa tercipta pelajar pancasila," papar Wasari. 

Proses pengaplikasian atau akses masuk ke aplikasi Sibakti, dijelaskan awal masuk ke website www.sibakti.co.id. 

Setelahnya, membuat username dan password untuk bisa masuk ke Sibakti. 

Ketika sudah berhasil, maka lanjut ke bagian menu yang di situ sudah tertera beberapa pilihan sesuai kebutuhan atau yang ingin dituju. 

Seperti ada kolom pilih absensi, tugas untuk siswa, laporan aktivitas siswa, penilaian PPPK, informasi, sambung rasa, pengaturan akun, bantuan, dan lain-lain. 

Aplikasi ini dikatakan Wasari diakses oleh semua jenjang sekolah baik negeri maupun swasta. 

"Setelah ini, supaya semuanya mau mengakses aplikasi Sibakti mulai tingkat TK, SD, SMP dan SMA, dinas Dikbud membuat surat edaran satuan pendidikan. Bahkan sesuai yang saya usulkan tadi, baiknya di setiap satuan pendidikan tersedia banner atau imbauan mengenai pelaksana aplikasi tersebut. Harapan kami sederhana, bagaimana kenakalan pelajar bisa teratasi dan berkurang," tegasnya. 

Dalam sambutannya, Bupati Tegal Umi Azizah, mengaku menyambut baik penggunaan aplikasi Sibakti dalam membangun sistem pemantauan hasil belajar peserta didik dengan melibatkan peran multipihak. 

Sebab di era digital society 5.0 ini, penggunaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi untuk menunjang fungsi kerja, termasuk layanan di bidang pendidikan adalah sebuah keharusan. 

Terlebih ini outcome nya adalah pengajaran ilmu pengetahuan untuk memperkuat kemampuan kognitif peserta didik, sekaligus pewarisan nilai-nilai yang hidup melalui pendidikan karakter.

Aplikasi Sibakti ini, lanjut Umi, bagian dari upaya inisiasi Dinas Pendidikan meramu dan memadukan keduanya secara tepat, agar terbangun sistem pendidikan dengan karakter yang mengakar pada nilai-nilai kehidupan bangsa.

Pendidikan karakter sangat dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan penguatan karakter anak bangsa, agar menjadi sumber daya manusia yang unggul dan mumpuni bagi negeri dan dunia global.

Sehingga pendidikan karakter ini sudah seharusnya diperoleh, dipraktikkan sejak dini yang disesuaikan dengan kondisi kekinian untuk menjawab tantangan kehidupan sosial di masa kini dan masa depan. 

Jika di lingkungan pendidikan formal, maka pendidikan karakter ini harus sudah diberikan sejak pendidikan dasar.

"Maka saya berharap, aplikasi Sibakti ini harus jalan dan berkelanjutan. Tidak hanya berhenti sebatas formalitas atau berjalan karena adanya paksaan ke peserta didik, ke stakeholders lainnya tanpa mau menerima kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan sistem ke depan," pesan Umi. 

Umi menilai, aplikasi Sibakti harus didukung oleh infrastruktur teknologi yang baik, SDM digital yang mumpuni, tata kelola sistem yang baik, hingga cara penyampaian melalui platform ini yang juga harus kekinian. 

Disamping perlunya memasukkan kemungkinan-kemungkinan yang semakin luas dalam hal komunikasi dan interaksi ke depan.

Artinya, aplikasi Sibakti ini dinamis, akan selalu ada penyempurnaan atau penambahan fitur dari versi satu ke versi dua dan seterusnya. 

"Syukur-syukur bisa dikembangkan ke sistem operasi Android ataupun IOS yang lebih user friendly untuk era sekarang. Untuk ini, silahkan Dinas Dikbud bisa menggandeng startup digital Kasyr Sibernetika Indonesia yang berkantor di Trasa CoworkingSpace lantai satu," imbuh Umi. (dta)

Baca juga: RSUD dr Soeselo Tegal Dijadikan Rumah Sakit Pendidikan Kedokteran UMP

Baca juga: Hasil Pilkades Serentak Blora Diwarnai Wajah Baru, Kades Incumbent Banyak Yang Tumbang

Baca juga: Berapa Biaya Registrasi Jalur Mandiri Ilkom Unissula?

Baca juga: Heboh Kaum LGBT Asean Kumpul Bareng di Jakarta, Polisi pun Langsung Selidiki dan Bertindak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved