Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Melihat Hilirisasi Peternakan Ala Bersamamu Farm, Mulai Ternak Domba hingga Kulinernya

Wisata kuliner Kopi Bersamamu belakangan ini populer di kalangan masyarakat. Berwisata kuliner di kedai Kopi Bersamamu, pengunjung disuguhkan dengan p

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Pengunjung tampak sedang asyik berfoto di area Bersamamu Farm, Wonolopo, Mijen, Semarang, akhir pekan kemarin. 


Pengunjung dapat memarkirkan kendaraan di pelataran joglo tanpa dipungut biaya. Lalu bisa duduk santai melepas penat di kursi yang tersedia di joglo sembari memesan kuliner yang tersedia. Pengunjung bisa memilih mulai makanan ringan, makanan berat, hingga minuman baik kopi maupun non kopi.


Aneka kuliner ini dibanderol bervariasi dengan kisaran harga mulai di bawah Rp 20.000 sampai di atas Rp 20.000 per item.


"Kuliner best seller di sini di antaranya ada rica marmut. Kemudian untuk base domba itu ada tengkleng, gongso, kemudian daging ada krengsengan, dan untuk balungan itu ada sop kambing lombok ijo.


Untuk minuman, awalnya kami punya kopi klotok, espresso, dan kopi tubruk. Sekarang sudah berkembang kopi-kopi kekinian seperti kopi gula aren dan sebagainya. Non kopi juga bervariasi ada telang, sereh, dan lainnya," ujarnya.


Tak hanya bisa menikmati suasana alam dari area joglo. Pengunjung joga bisa berkeliling langsung di area sawah dan juga peternakan.


Di area sawah, terdapat spot-spot instagramable yang bisa dimanfaatkan para pengunjung untuk berfoto-ria seperti tersedianya kursi di bawah pohon dengan pemandangan sungai kecil dan hamparan hijau hingga kursi payung di tepi sawah.


Sementara di area peternakan, pengunjung dapat dipandu pengelola untuk melihat hewan ternak. Di sana, pengelola sekaligus memberikan edukasi mengenai hewan ternak yang ada. Bahkan apabila pengunjung mau, bisa merasakan menggendong hewan ternak itu.


"Berkeliling di area ini semua masih gratis atau tidak ada HTM masuk. Pengunjung memberi makan ternak, foto-foto di sawah juga tidak bayar karena kami saat ini memang fokusnya tidak di wisata dan foto. Hanya kulinernya saja yang bayar.


Entah nanti berkembangnya seperti apa, sekarang ini backbone kami tetap di peternakan. Kami menyediakan domba dan kambing ini selain untuk kebutuhan dapur di sini juga untuk melayani permintaan akikah dan hewan kurban saat Iduladha," terangnya.


Dua tahun Kopi Bersamamu berkembang, menurut Judi, animo masyarakat untuk datang cukup baik. Ia mengatakan, ramai-ramainya pengunjung yakni saat akhir pekan.


Namun di musim liburan sekolah ataupun saat long weekend, menurutnya tetap sama ramainya.


Judi mengatakan, Kopi Bersamamu buka mulai pukul 08.00 - 17.00 WIB untuk pemberhentian pesanan. 


"Close ordernya pukul 17.00. Namun apabila memang baru pesan menjelang close order kami beri waktu menyelesaikan makan dan menikmati suasana sampai pukul 19.00. Kami tutup sore hari karena pekerja di sini adalah warga sekitar, agar malamnya mereka bisa kumpul keluarga.


Kedepan, rencana kami akan menambah lampu-lampu penerangan malam sehingga malam bisa menerima tamu. Tapi lebih banyak ke hybrid, basiknya seperti Warmindo (Warung makan Indomie) yang kemudian kami mix makanan lokal. Kami mencoba menembak segmen makanan Rp 10.000 ke bawah untuk lebih menjangkau masyarakat luas," imbuhnya.


Satu di antara pengunjung, Lidya mengatakan, ia datang dari Tlogosari Semarang bersama rekannya. Menurut dia, baru pertama kali ia datang ke destinasi yang masih cukup baru di Semarang ini.


"Suasananya enak, cerah, dan anginnya sepoi-sepoi. Seru sih, asyik. Makanannya juga enak-enak," kesannya. (idy)

 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved