Pendidikan
Bikin Nyesek, Mahasiswa Kurang Mampu Ini Gagal Dapat KIP Kuliah, Gaji Ortu Hanya Rp 750 Ribu
Medsos diramaikan dengan unggahan warganet dari keluarga kurang mampu yang gagal lolos seleksi program bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah
TRIBUNJATENG.COM - Media sosial diramaikan dengan unggahan mahasiswa dari keluarga kurang mampu yang gagal lolos seleksi program bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Warganet menyayangkan hal itu. Sebab menurut warganet mestinya mahasiswa tersebut bisa menikmati bantuan dari pemerintah untuk menunjang aktivitas pendidikannya.
Dalam postingannya, warganet itu menyampaikan jika gaji orangtuanya terbilang kecil, hanya sebesar Rp 750.000.
Namun justru ia malah tidak berhasil mendapatkan KIP Kuliah.
Sebaliknya, ia justru harus membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar Rp 4.250.000 per semester.
Pengunggah mengeklaim merupakan mahasiswa S1 jurusan Bioteknologi.
"Gaji ortu 750k dapet ukt segini. Ortu udah sepuh tapi tetep nyemangatin buat lanjut, pingin lanjut tapi kasian ortu," tulisnya melalui akun Twitter ini, Senin (17/7/2023).
Hingga Selasa (18/7/2023), unggahan tersebut telah tayang sebanyak 725.500 kali, dibagikan 222 kali, dan disukai oleh 7.537 pengguna Twitter.
Baca juga: Kuliah di UMP Saja, Beasiswa KIP Berikut Syarat dan Tahapannya
Baca juga: Kuliah Gratis Sampai Lulus di Unissula Melalui Beasiswa KIP K
Baca juga: Puluhan Ribu KIP Ditemukan di Lapak Rongsokan, Polisi Panggil Pihak Bank dan Kepala Dinas
Lalu, apa tanggapan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudridtek) terkait kondisi tersebut?
Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbudristek Abdul Kahar mengungkapkan bahwa pihaknya menyerahkan proses seleksi KIP Kuliah ke kampus yang mahasiswanya mengikuti program tersebut.
"Semua seleksi KIP Kuliah ada di kampus masing-masing," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (18/7/2023).
Abdul menjelaskan, pihak kampus berhak melakukan seleksi karena berhadapan langsung dan dapat melakukan verifikasi atas kondisi mahasiswa yang berkuliah di sana.
Tahapannya, pihak kampus melakukan seleksi. Kemudian, rektor mengeluarkan Surat Keputusan (SK) berisi calon penerima KIP Kuliah.
"SK ini yang akan dikirim dan disetujui oleh Kemendikbudristek," katanya lagi. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Sekretaris Jenderal (Persesjen) Kemendikbudristek No. 10 Tahun 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Indonesia Pintar Pendidikan Tinggi.
Terkait mahasiswa yang tidak mendapatkan KIP Kuliah meski kurang mampu, Abdul menyatakan penerimaan tersebut disesuaikan dengan keadaan kampusnya.
"Keterbatasan kuota boleh jadi menjadi penyebab tidak semua yang memenuhi syarat lolos menerima KIP Kuliah," jelasnya.
Menurutnya, setiap kampus pasti membuat aturan sendiri terkait seleksi KIP Kuliah. Hal ini mengingat pendaftar di masing-masing kampus tentu jauh lebih besar dari kuota yang tersedia.
Akibatnya, kampus akan mengatur sendiri kriteria spesifik seleksi KIP Kuliah di sana untuk menjaring mahasiswa penerima bantuan sesuai ketersediaan kuota.
Saat ditanya mengenai nasib peserta yang gagal mendapatkan KIP Kuliah meski kurang mampu, Abdul mengaku Kemendikbudristek belum mengatur tentang upaya banding UKT.
"Tidak ada (aturan), Persesjen hanya mengatur kriteria umum yang bersifat garis besarnya. tapi terkait pelaksanaan masing-masing kampus yang mengatur sesuai kondisinya," ungkapnya.
Meski begitu, Kemendikbudristek membolehkan kampus mengadakan verifikasi ulang data pendaftar, mengirimkan daftar calon penerima KIP Kuliah yang berbeda di setiap tahun, maupun mengadakan upaya banding.
"Kalau kami tidak masalah karena kami hanya menerima Surat Keputusan dari kampus. Jadi, penetapannya ada di pihak kampus," tambah dia.
Sayangnya, Abdul mengaku pihaknya belum mengetahui adanya kampus yang membuka jalur banding UKT bagi mahasiswa yang tidak lolos seleksi KIP Kuliah.
"Selama ini kami enggak tahu di kampus masing-kampus apakah ada ruang itu," katanya.
Kendati demikian, pihaknya terus mengimbau kepada pihak kampus untuk mengadakan banding atau pemeriksaan ulang bagi mahasiswanya. Hal tersebut dilakukan agar KIP Kuliah benar-benar tepat sasaran.
"Imbauan ada, bahkan beberapa kampus melakukan kunjungan ke rumah-rumah kandidat," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tidak Lolos KIP Kuliah Padahal Gaji Orangtua Rp 750.000, Ini Kata Kemendikbud"
Sekolah Nasima Gembleng Siswa Kuasai Bahasa Inggris Lewat NPEC di Kampung Inggris Pare |
![]() |
---|
Fortifikasi Kedelai Jadi Solusi Swasembada Pangan, UNNES Dampingi UKM Tahu Bandungan |
![]() |
---|
Karya Video Siswa Kabupaten Magelang Juara Internalisasi Sejarah dan Budaya di Kabupaten Semarang |
![]() |
---|
80 Siswa SMA/SMK Se-Jateng dan DIY Ikuti Internalisasi Budaya Kabupaten Semarang lewat Video Diary |
![]() |
---|
Melihat Inovasi Toyaku, Karya Udinus Untuk Daerah Kekeringan, Diapresiasi Gubernur Jateng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.