UNS Copot Gelar Profesor
BREAKING NEWS: 2 Guru Besar UNS Solo Dicopot Gelar Profesornya Ngadu ke Gibran, Bakal Lapor KPK
Hasan Fauzi dan Tri Atmojo dia guru besar UNS Solo yang dicopot gelar profesornya melapor ke Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Hasan Fauzi dan Tri Atmojo dia guru besar UNS Solo yang dicopot gelar profesornya melapor ke Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Mereka berdua melaporkan dugaan korupsi di kampus yang membesarkan kedua nama mantan pimpinan Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Sebelas Maret (UNS), tersebut.
Keduanya mendatangi Balai Kota Solo agar dugaan korupsi ini mendapatkan atensi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Baca juga: Dilapori Dugaan Korupsi, Gibran Akan Koordinasi dengan Rektor UNS Solo
Baca juga: Ngeri! Warga Rekam Detik-detik Pria Loncat dari Lantai 29 Apartemen Bassura
Mereka mendatangi Kantor Protokol dan Komunikasi Pimpinan pada Senin (17/7/2023).
"Kenapa ke Mas Wali karena agar Mas Wali mengetahui kondisi yang terjadi di UNS.
Sehingga harapan kami Pak Presiden mengetahui yang terjadi di UNS. Jadi tidak ada salah informasi dari berbagai pihak," ungkap Hasan.
Ia menyebut berkas yang dibawa ke Balai Kota Solo itu merupakan dokumen hasil audit dari komite audit MWA UNS.
"Beserta membawa dokumen-dokumen hasil audit yang dilakukan komite khusus MWA," terangnya.
Dugaan korupsi yang dilakukan di lingkungan UNS sebesar Rp 34,6 miliar.
Menurutnya, rincian tersebut merupakan anggaran yang tidak disetujui oleh MWA tapi dijalankan.
"Ini menurut kategori atau undang-undang korupsi masuk kategori korupsi terus ada juga kategori anggaran yang disetujui untuk hal tertentu tetapi dikeluarkan untuk hal yang lain di luar hal yang disetujui oleh MWA," paparnya.
Hasan juga melaporkan kasus pelaksana pengadaan pembangunan di UNS senilai Rp 5 miliar yang tidak melalui tender.
Pihaknya pun mengakumulasi total dugaan korupsi di UNS mencapai puluhan miliar sejak 2022-2023.
"Total (nilai yang korupsi) sekitar 57 miliar. Dari tahun 2022 dan ada juga tahun 2023," ucapnya.
Kata Gibran
Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka akan berkoordinasi dengan Rektor UNS setelah menerima laporan dugaan korupsi di lingkungan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo.
Dia menerima laporan tersebut setelah dua eks petinggi Majelis Wali Amanat (MWA) UNS Solo, Hasan Fauzi dan Tri Atmojo datang ke Balai Kota Solo, Senin (17/7/2023).
Mereka memberikan dokumen-dokumen berkaitan dengan kasus dugaan korupsi di UNS Solo kepada Gibran.
Setelah menerima dokumen-dokumen itu, Gibran mengatakan dirinya akan membaca laporan dugaan kasus korupsi di UNS Solo.
Dia pun juga akan berkoordinasi dengan Rektor UNS Solo, Jamal Wiwoho.
"Nanti saya koordinasi dengan Pak Rektor ya," tutur Gibran.
"Coba nanti kami tindak lanjuti ya, kami coba baca dulu suratnya," tambahnya.
Rincian Dugaan Korupsi
Sebelumnya, Dugaan korupsi di lingkungan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo mencuat.
Dugaan tersebut pun disampaikan eks pimpinan Majelis Wali Amanat (MWA) UNS Solo, Hasan Fauzi dan Tri Atmojo.
Nominal yang dikorupsi di UNS Solo ditafsir mencapai Rp 57 miliar dalam rentang waktu tahun 2022 sampai 2023.
"Total (nilai yang korupsi) sekitar 57 miliar. Dari tahun 2022 dan ada juga tahun 2023," ucap Hasan, Senin (17/7/2023).
Rinciannya, dugaan korupsi senilai Rp 34,6 miliar yang berkaitan dengan anggaran yang tidak disetujui oleh MWA tapi dijalankan.
"Ini menurut kategori atau undang-undang korupsi masuk kategori korupsi terus ada juga kategori anggaran yang disetujui untuk hal tertentu tetapi dikeluarkan untuk hal yang lain di luar hal yang disetujui oleh MWA," papar Hasan.
Tidak hanya sampai di situ, pelaksanaan pengadaan pembangunan di UNS Solo terdapat dugaan korupsi.
Dugaan korupsi yang berakitan dengan pengadaan pembangunan sekitar Rp 5 miliar.
Itu pun diduga tidak melalui proses tender.
Hasan dan Tri pun telah melaporkan kasus dugaan korupsi di UNS kepada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Mereka pun telah bertemu dengan Gibran di Balai Kota Solo, Senin (17/7/2023).
Hasan dan Tri berharap laporan dugaan korupsi di UNS mendapat atensi Gibran.
"Kenapa ke Mas Wali karena agar Mas Wali mengetahui kondisi yang terjadi di UNS," ungkap Hasan.
"Sehingga harapan kami Pak Presiden mengetahui yang terjadi di UNS. Jadi tidak ada salah informasi dari berbagai pihak," tambahnya.
Ia menyebut berkas yang dibawa ke Balai Kota Solo itu merupakan dokumen hasil audit dari komite audit MWA UNS.
"Beserta membawa dokumen-dokumen hasil audit yang dilakukan komite khusus MWA," terangnya.
Pelaporan dugaan korupsi di lingkungan UNS Solo tidak akan sampai di Gibran.
Hasan dan Tri berencana untuk melaporkan dugaan korupsi di lingkungan UNS ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
(*)
Baca juga: Gelar Profesor Dicopot, Hasan Fauzi dan Tri Atmojo Lapor Gibran, Sebut Ada Korupsi di UNS
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul BREAKING NEWS : Dua Profesor UNS Laporkan Dugaan Korupsi di Kampus, Minta Atensi ke Gibran
Dilapori Dugaan Korupsi, Gibran Akan Koordinasi dengan Rektor UNS Solo |
![]() |
---|
Gelar Profesor Dicopot, Hasan Fauzi dan Tri Atmojo Lapor Gibran, Sebut Ada Korupsi di UNS |
![]() |
---|
Rektor UNS Dituding Tutupi Kasus Korupsi Rp57 Miliar Buntut Pencopotan Gelar Profesor 2 Guru Besar |
![]() |
---|
Soal Pencopotan Gelar Profesor 2 Guru Besar UNS, Rektor Dituding Tutupi Kasus Korupsi Rp 57 M |
![]() |
---|
Gelar Profesor Dicopot, Hasan Fauzi Menduga Karena Ia Melaporkan Dugaan Korupsi Rp 57 M di UNS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.