Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Halaqah Internasional Masjid Menara Kudus: Peradaban Wali Wajah Kemajuan Dunia

Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM2SK) kembali menggelar rangkaian kegiatan dalam rangka Buka Luwur Kangjeng Sunan Kudus 1445 H mulai dar

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM2SK) menggelar Halaqah Internasional, Sabtu (22/7/2023) malam, dalam rangkaian kegiatan Buka Luwur Kangjeng Sunan Kudus 1445 H. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM2SK) kembali menggelar rangkaian kegiatan dalam rangka Buka Luwur Kangjeng Sunan Kudus 1445 H mulai dari 3 Juli - 28 Juli 2023.

Serangkaian kegiatan Buka Luwur ini dibuka dengan proses jamas pusaka dan ditutup dengan upacara Buka Luwur. Yaitu sebuah upacara penggantian luwur atau kain mori yang digunakan membungkus nisan dan cungkup, serta bangunan di sekitar Makan Sunan Kudus.

Satu di antara rangkaian Buka Luwur adalah Halaqah Internasional dengan mengangkat tema 'Peradaban Walisongo untuk Kemanusiaan yang Adil dan Beradab'.

Halaqah yang digelar pada, Sabtu (22/7/2023) malam dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma'ruf Amin secara virtual, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh pemuka agama (ulama) seperti Prof Nadirsyah Hosen dari Australia, Syekh Nazrul Naseer Al Azhari dari Malaysia, Gus Ulil Abshar Abdalla, dan Pakar Islam Nusantara Ahmad Ginanjar Sya'ban.

Wapres Republik Indonesia, Ma'ruf Amin menyampaikan, Sunan Kudus (Syekh Ja'far Shadiq) merupakan Wali Songo yang berjasa dalam dakwah Islam di Nusantara.

Pendekatan dakwah kultural dan Rahmatan Lil Alamin yang dibawakan Sunan Kudus mampu menghantarkan Islam bisa diterima dan berkembang baik di Indonesia. Keberadaan bangunan Menara Kudus dan Masjid Al Aqso peninggalan Sunan Kudus sebagai bukti toleransi dalam beragama.

Selain itu, dia mengatakan, kebijaksanaan dan kelembutan dakwah Sunan Kudus mengandung banyak nilai Islam yang diajarkan jadi falsasah hidup yang terus dijunjung.

Di antaranya falsafah bagus perilakunya, pintar ngajinya, dan bisa berdagang (Gusjigang) yang masih relefan menginspirasi para generasi muda. Yaitu generasi yang mendalami ilmu agama, memiliki akhlak mulia, menguasai ilmu teknologi dan mengamalkannya.

"Kudus daerah punya tradisi kewirausahaan menonjol, terlihat dari aktivitas ekonomi. Jadi tiga besar wilayah penompang ekonomi nasional. Dan Pemerintah dalam hal ini serius dalam rangka mengembangkan perekonomian nasional, di antaranya membentuk komite nasional ekonomi keuangan syariah," terangnya. 

Kata Wapres, beberapa fokus pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dilakukan dalam rangka mewujudkan pencanangan Indonesia Pusat Halal Dunia 2024 mendatang. Melalui sektor unggulan, makan, minuman, kosmetik, hingga pariwisata. 

Mewujudkan Indonesia jadi pemain utama ekonomi keuangan syariah secara global. Di mana peran UMKM dengan jumlah 99,9 persen diproyeksikan mendoong kemajuan industri halal Tanah Air Indonesia.

Mulai dari peran pengusaha kecil hingga pengusaha-pengusaha elit (besar) dalam memberikan fasilitasi, penguatan kapasitas usaha, dan literasi secara global. 

"Umat Islam berharap pengembangan industri dan gaya hidup halal memberikan keuntungan dunia dan akhirat. Saya mengajak semua untuk merapatkan barisan mewujudkan agenda pengembangan ekonomi syariah, berjuang mewujudkan generasi yang Gusjigang di Jawa Tengah dan Nusantara," tuturnya. 

Dalam hal ini, perdaban wali dapat di-setup (dikembangkan) menjadi bagian dari pariwisata dunia. Tentunya dengan menggali peradaban dan potensi semangat Gusjigang untuk mewarnai peradaban dunia. 

Ketua Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM2SK), KH Nadjib Hasan menyampaikan, pihaknya akan terus berupaya mengangkat dan melestarikan peradaban wali.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved