Kasus Inses di Purwokerto
FAKTA BARU Kasus Inses di Purwokerto : 5 Bayi Laki-laki & 2 Bayi Perempuan, Ini Aksi Mereka
Ada 20 adegan diperagakan dalam rekonstruksi kasus pembunuhan bayi hasil inses bapak-anak di Tanjung, Purwokerto, Senin (24/7/2023).
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO -- Ada 20 adegan diperagakan dalam rekonstruksi kasus pembunuhan bayi hasil inses bapak-anak di Tanjung, Purwokerto, Senin (24/7/2023).
Polisi menghadirkan pelaku Rudi, saksi S yang merupakan istri pelaku dan saksi E adalah anak dari Rudi dan S.
Dalam adegan rekonstruksi itu diperagakan bagaimana tersangka mencoba bersetubuh terhadap anaknya.
Kemudian saat melahirkan dan saat-saat dia membekap, membawa hingga menguburkan bayi.
"Bayi dibekap kemudian meninggal lalu dibungkus sarung kemudian dan dibawa ke tkp dan dikuburkan," ujar Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi kepada Tribunbanyumas.com.
Dalam rekonstruksi tersebut terlihat peran ibu yang juga membantu proses melahirkan si anak.
"Ada 3 kali dibantu oleh ibu atau istri pelaku.
Semua dalam ancaman pelaku yang akan dibunuh.
Jadi ada proses ancaman kepada istri dan anaknya," imbuhnya.
Untuk bayi saat melahirkan dibekap dan baru dikubur.
Sebelumnya sempat diberitakan ada satu anak yang masih hidup sampai saat ini.
Yang ternyata itu adalah hasil hubungan E dengan pacarnya pada 2012 silam.
"Anaknya yang lahir pada 2012, yang sama pacarnya itu masih hidup.
Dari 7 kerangka bayi itu 5 adalah laki-laki, 2 perempuan," katanya.
Sementara itu Kasi Pidum Kejari Purwokerto, Ari Purnomo mengatakan rekonstruksi ini adalah sebagai kebutuhan untuk persidangan
Sementara itu kuasa hukum tersangka, Sudiro, mengatakan rekostruksi semua berjalan lancar dan tidak ada yang janggal.
"Semua sesuai BAP sama seperti di pemeriksaan.
Sementara tidak ada sanggahan dan tersangka mengakui," katanya.
TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS -- Polisi dibantu warga kembali mencari satu lagi kerangka bayi korban pembunuhan hasil inses bapak dan anak di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jumat (30/6).
Sebelumnya kerangka kelima ditemukan, pada Senin (26/6), dan kerangka keenam ditemukan, pada Rabu (28/6).
Saat ditemukan, kerangka-kerangka tersebut sudah tidak utuh lagi dan tinggal serpihan-serpihan kecil.
Kapolsek Purwokerto Selatan, Kompol Puji Nurohman mengatakan, kerangka keenam ditemukan di kedalaman 30 sentimenter dan masih berada di lokasi yang sama dengan temuan kerangka-kerangka sebelumnya.
"Yang ke-6 ditemukan dibungkus kain merah dan seperti serpihan. Setelah ini (kerangka) akan langsung dibawa ke RS Margono Soekarjo, Purwokerto," kata Puji kepada Tribun Jateng, Jumat.
Puji mengatakan, dengan penemuan enam kerangka, kini tersisa satu lagi kerangka bayi hasil inses yang belum ditemukan.
Sebelumnya, tersangka Rudi (57) menyatakan telah mengubur tujuh kerangka bayi hasil inses dengan anak kandungnya sendiri.
Puji mengatakan, polisi akan terus melakukan penggalian lagi dan memastikan tempat Rudi menguburkan bayi anaknya tersebut.
Dari keterangan sejumlah warga sebelumnya lahan itu merupakan kolam ikan dan ada sebanyak tiga kolam. Kemudian lokasi-lokasi yang menjadi temuan kerangka bayi, berada di pinggir kolam.
"Ada tiga kolam, itu kemarin yang ditemukan kerangka di pinggiran kolam," ujar S, warga sekitar yang tidak mau disebutkan identitasnya.
S mengatakan, Rudi kesehariannya tertutup. Dia mengatakan, Rudi lebih banyak menghabiskan waktunya dengan memancing di sungai.
Guru spiritual
Polresta Banyumas telah menetapkan Rudi sebagai tersangka pembunuhan tujuh bayi hasil inses bapak dan anak yang dikubur di RT 01 RW 04 Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan, Selasa (27/6) lalu.
Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Edy Suranta Sitepu mengatakan, tersangka mengaku, melakukan itu karena adanya bisikan dari guru spiritualnya.
Kepada polisi, Rudi bercerita, pada 2011 lalu dia bertemu dengan seorang paranormal atau yang dia sebut guru spiritual di Klaten.
Dalam pengakuannya ia bertemu dengan paranormal dan memberikan saran apabila ingin kaya harus melakukan persetubuhan dengan anak kandung sendiri.
"Bisikan itu supaya melakukan persetubuhan dengan anaknya sendiri dan apabila anak itu lahir supaya dibunuh dan dikubur.
Harus tujuh kali berturut-turut. Tapi hal ini akan dikaji lagi apakah karangan atau apa," ujar Edy Suranta saat konferensi pers di Mapolresta Banyumas, Selasa lalu. (jti)
Baca juga: Ayu Dewi Bongkar Tingkah Laku Regi Datau yang Sebenarnya, Selama Ini Disembunyikan Dari Publik
Baca juga: Pianika Nemen NDX AKA Not Angka
Baca juga: Ayu Dewi Bongkar Tingkah Laku Regi Datau yang Sebenarnya, Selama Ini Disembunyikan Dari Publik
Baca juga: Suamiku Sahabat dari Ayahku, Viral Pernikahan Gadis 19 Tahun dengan Pria 53 Tahun
| Sudah 3 Bulan Berlalu, Pemberkasan Kasus Inses Bapak dan Anak di Purwokerto Belum Lengkap |
|
|---|
| Update Kasus Pembunuhan Bayi Inses Bapak Anak di Banyumas, Rekonstruksi Peragakan 20 Adegan |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Rekonstruksi Kasus Inses Ayah dengan Anak Kandung di Purwokerto, Ada 2 Fakta Baru |
|
|---|
| Soal Kasus Inses di Banyumas, KPAI Soroti Peran BKKBN, Dinsos hingga Kemenag |
|
|---|
| Soal Kasus Inses di Purwokerto, KPAI Soroti Kinerja Kemenag hingga BKKBN |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Beberapa-adegan-yang-diperagakan-dalam-rekonstruksi-kasus-pe.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.