Penemuan Mayat di Mugassari Semarang
Terungkap Tiga Permintaan Janggal Almarhum Fauzy Korban Pembunuhan Driver Online Semarang
Korban pembunuhan Fauzy Aribammar memiliki tiga permintaan janggal sebelum dibunuh di Jalan
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Korban pembunuhan Fauzy Aribammar memiliki tiga permintaan janggal sebelum dibunuh di Jalan Mugas Dalam Raya, Mugassari, Semarang Selatan.
Permintaan janggal tersebut diungkap mertua korban, Lusi Sulistiowati (47) saat pra-rekonstruksi kasus itu, Kamis (27/7/2023).
"Iya, menurut kami tiga permintaan itu janggal, korban meminta beras putih kepada saya. Terus kepada anak saya (istri korban) meminta wajahnya di facial dan kukunya dipotong, alasannya supaya bersih," ucapnya kepada Tribun.
Permintaan tersebut dianggap janggal lantaran tak biasanya korban meminta hal itu.
Semisal soal beras, tak pernah korban sebelumnya meminta beras kepada mertuanya sejak dua tahun mereka berumah tangga.
"Kalau pacaran dengan anak saya sudah lama, sejak kuliah di Udinus Semarang," bebernya.
Almarhum di mata Lusi lebih dari seperti anak kandung sendiri.
Sebab, sejak dulu kuliah ketika ada persoalan apapun selalu curhat kepadanya.
Tak heran, kematian korban tersebut menjadi pukulan telak baginya.
"Almarhum selalu cerita apapun sering kepada saya. Termasuk ketika memilih kerja ngalong sebagai driver," ungkapnya.
Sebelum kejadian nahas tersebut, menurut Lusi, almarhum sudah diperingatkan supaya jangan kerja ngalong lantaran demi keselamatannya.
Ketika awal dinasehati korban menurut, tetapi kembali dilakukan kembali.
"Ya sempet ndableg, sudah kami sarankan jangan kerja ngalong, tetapi karena untuk kebutuhan kelahiran anak pertama sehingga tetap dilakukan," ungkapnya.
Dampak dari peristiwa pembunuhan tersebut, istri korban mengalami depresi.
Keluarganya khawatir kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap kandungannya.
"Istri almarhum depresi, tak bisa menangis. Ketika ditanya diam saja kami takut pengaruhi janin," paparnya.
Ia pun berharap, tersangka mendapatkan hukuman maksimal yakni hukuman mati. "Nyawa bayar nyawa," ungkap Lusi.
Mertua korban Diki Sulistianto (51) mengatakan, sempat menasihati menantunya supaya jangan sering kerja ngalong demi keselamatannya.
"Saya sempat ngobrol dengan almarhum kalau ngalong sesekali tidak apa-apa. Kasihan istri, kasihan sedang hamil," terangnya.
Di sisi lain, Polrestabes Semarang melakukan pra-rekonstruksi kasus pembunuhan driver online Semarang Fauzy Aribammar di Jalan Mugas Dalam Raya, Mugassari, Semarang Selatan, Kamis (27/7/2023).
Rekontruksi dilakukan sebanyak 25 adegan yang dimulai saat tersangka Baghastian Wahyu Kisara (27) melakukan penodongan terhadap korban.
Selama proses pra-rekonstruksi, tersangka hanya bisa tertunduk.
"Iya, pra-rekonstruksi kami lakukan sebagai gambaran awal untuk rekonstruksi bersama jaksa," terang Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan.
Saksi Pertama Ungkap Detik-detik Terakhir Kondisi Korban Pembunuhan Driver Online di Mugas Semarang |
![]() |
---|
Solidaritas Para Driver Taksi Online, Gelar Doa Bersama Untuk Fauzy Korban Pembunuhan di Semarang |
![]() |
---|
Berkat CCTV & Aplikasi Libas, Polrestabes Semarang Gercep 3 Jam Tangkap Pembunuh Sopir Taksi Online |
![]() |
---|
Pengakuan Pembunuh Driver Taksi Online di Mugas, Tak Niat Membunuh Lalu Tusuk Korban Sambil Merem |
![]() |
---|
Rekaman CCTV Pembunuhan Driver Taksi Online di Mugas Semarang, Korban Turun Berlari Lalu Terjatuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.