Berita Blora
Usir Pagebluk di Bulan Suro Dengan Tradisi Lamporan Penuh Obor Putari Kota
Dalam rangka mengusir pagebluk, masyarakat Kelurahan Kunden, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora menggelar tradisi Lamporan
Penulis: ahmad mustakim | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Dalam rangka mengusir pagebluk, masyarakat Kelurahan Kunden, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora menggelar tradisi Lamporan di bulan suro atau Muharam, Kamis (27/7/2023) malam.
Budaya turun temurun itu dilakukan ratusan warga dengan keliling desa sembari membawa obor atau oncor.
Acara itu digelar malam hari itu dimulai dari kantor Kelurahan Kunden hingga ke jalan-jalan protokol termasuk memutar ke Alun-alun Blora.
Tampak ratusan warga terlihat sangat antusias mengikuti.
Dalam rombongan itu terlihat ada beberapa lapisan barisan.
Paling depan ada Genderuwon kemudian diikuti dengan orang-orang yang membawa cemeti atau pecut atau cambuk.
Pukulan cambuk pun harus dilayangkan secara bergantian. Pembawa cemeti atau cambuk di sepanjang jalan mengibas-ibaskan cemeti atau pecutnya.
Kemudian para pembawa obor berjalan diiringi barongan dan yang terakhir masyarakat umum.
Beberapa kali obor juga disembur oleh para warga menggunakan mulut yang dikumur dengan bahan bakar minyak sebagai bagian atraksi dalam tradisi ini.
Sementara anak-anak para pembawa obor mengiringi sembari atraksi menyemburkan api.
Sedangkan para barongan terus berjalan mengikuti.
Tradisi itu disambut antusias ratusan warga yang menonton.
Tak cuma warga setempat, melainkan masyarakat dari berbagai desa dan kelurahan lain.
Hal itu terlihat dari dipadatinya pinggir-pinggir jalan oleh warga yang ingin menyaksikan di sepanjang rute yang dilintasi.
Lurah Kunden, Fiqri Hidayat mengungkapkan tradisi tersebut merupakan acara tahunan.
Lamporan ini sendiri berttujuan untuk mengusir pagebluk atau tolak bala.
Adapun tradisi ini diselenggarakan tiap bulan suro atau Muharam.
‘’Penyelanggaraan malam Jumat legi. Kalau pas tidak ada seperti kali ini, diselenggarakan malam Jumat Kliwon,’’ ungkap Fiqri Hidayat kepada tribunmuria.com, Jumat (28/7/2023).
Menurut Fiqri Hidayat, dalam tradisi tersebut diikuti para petani, peternak dan masyarakat umum.
Mereka yang ikut rombongan, mengelilingi kelurahan. Hingga area perbatasan.
‘’Harapannya dengan tradisi ini pertanian di Kunden bisa panen bagus. Usaha lain sukses. Gak ada pagebluk,’’ harap Fiqri Hidayat.
Sementara itu, Bupati Blora Arief Rohman mengapresiasi tradisi tahunan yang diselenggarakan di tengah kota Blora ini.
"Di tengah kota masih ada tradisi seperti ini ya bagus, untuk membuat masyarakat guyub rukun," ungkap Arief Rohman.
"Yang kayak gini ini akan kita kumpulkan, agar nanti terjadwal, ini Kunden Hasanah kebudayaannya luar biasa," pungkas Arief Rohman. (Kim)
Baca juga: Persis Solo Vs Arema FC Digelar di Stadion Sriwedari Dipastikan Tanpa Penonton
Baca juga: Hari Anak Nasional, Pemkot Berharap Anak-anak Peroleh Pelayan yang Baik Dimanapun
Baca juga: Lurik Ganjar hingga Nasi Megono Khas Pekalongan Laris Manis di Kalsel
Baca juga: Bupati Etik Ajak Masyarakat, Khususnya Balita Gemar Makan Ikan, Upaya Turunkan Stunting di Sukoharjo
Menu Tidak Bergizi dan Porsi Minimalis: DPRD Blora Minta Program MBG Dievaluasi Menyeluruh |
![]() |
---|
Bupati Arief Rohman Apresiasi Puluhan Desa di Blora yang Lunas PBB P2 Tercepat |
![]() |
---|
Guru, Pustakawan dan Orang Tua di Blora Dibekali Bimtek Membaca Nyaring |
![]() |
---|
Pentingnya Sertifikasi PIRT, DP4 Blora Gandeng Puluhan Pelaku Usaha Olahan Ikan |
![]() |
---|
Ketum ADKASI Siswanto Minta Menkeu Kaji Ulang Rencana Pemangkasan TKD Rp 269 Triliun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.