Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Guru Olahraga SD Sultan Agung Semarang Sukses Kembangkan RCO Payung Raga

Johar Mahduron atau akrab disapa Joe mendirikan Paguyuban Reposisi Cidera Olahraga (RCO) Payung Raga. 

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
dok pribadi.
Proses pelatihan praktik penanganan kesehatan dan gangguan kesehatan di RCO Payung Raga, Demak, di kota Semarang, Sabtu (29/7/2023). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Johar Mahduron atau akrab disapa Joe mendirikan Paguyuban Reposisi Cidera Olahraga (RCO) Payung Raga. 

Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) SD Sultan Agung Semarang itu mendirikan paguyuban sejak tahun 2018 dengan semangat membantu sesama. 

"Kami membuka pelatihan untuk kalangan umum. Kini ada sekira 300 terapis yang menerapkan metode RCO Payung Raga di berbagai kota," tuturnya, Sabtu (29/7/23).

Ratusan terapis telah  berlatih di paguyubannya.

Mereka berasal dari berbagai daerah seperti dari Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur bahkan hingga luar pulau Jawa.

Mereka telah diberi bekal untuk membuka praktik penanganan kesehatan di antaranya berbagai cidera olahraga dan gangguan kesehatan seperti asam lambung, vertigo, stroke serta kolesterol.

Semisal ketika menanggani pasien para alumni mengalami kesulitan, ia tetap mendampingi melalui sambungan telepon.

“Ada alumni dari Tegal, Pemalang, Tuban, Lamongan, Lampung dan lainnya kadangkala telepon atau video call meminta arahan agar pasien dapat tertangani secara baik,” imbuhnya. 

Joe juga membuka praktik di rumahnya di daerah Ngemplak, Mranggen, Demak. 

Layanan yang diberikan berupa penanganan cidera olahraga dan gangguan kesehatan. 

Dua penyakit itu seringkali  tak tertangani secara tuntas  lantaran beberapa  faktor di antaranya finansial hingga waktu dan tenaga.

“Kita ingin membantu orang lain melalui layanan kesehatan,” katanya yang pernah bertugas sebagai Tim Kesehatan KONI Jateng itu.

Disinggung tarif pasien, ia enggan menyebutkan nominal uang. 

Selama 10 tahun lebih menanggani ribuan pasien ia niatkan untuk membantu sesama.

"Tentu pasien yang saya tanggani memberikan uang, tetapi sifatnya sukarela, saya tidak menetapkan tarif," bebernya. (iwn)

Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur Kisah Aladin di Kota Persia

Baca juga: Nongkrong Asik di Tradisine Ngopi Tegal, Hadirkan Suasana Tenang dan Menu Kopi Beragam  

Baca juga: Tragedi Tambang Emas Banyumas, Ketua Komisi VII: Kita Utamakan Penyelamatan Korban

Baca juga: Pikun, Mbah Sutarno Semarang Tersesat Hingga Demak

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved