Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penambang Emas Banyumas Terjebak

Tambang emas Banyumas : Isak Tangis Tandai Operasi SAR Penyelamatan 8 Penambang Terjebak Berakhir

Selasa (1/8) kemarin, tragedi tambang emas Bayumas akhirnya membuat keluarga korban harus ikhlas.

Tribunjateng.com/Pingky Setiyo Anggraeni
TKP utama tembang emas Banyumas yang menghilangkan 8 penambang di dalam lubang tambang emas di Desa Pancurendang, Banyumas. Kamis (27/7). 

TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS -- Selasa (1/8) kemarin, tragedi tambang emas Bayumas akhirnya membuat keluarga korban harus ikhlas.

Selain pelung untuik hidup sangat minim, juga karena operasi SAR menyelamatkan delapan penambang yang terjebak di lubang tambang emas Banyumas di Desa Pancurendang, Ajibarang, Banyumas, menjadi hari yang terakhir.

Memasuki hari terakhir, kondisi kedelapan penambang hingga hari ketujuh ini masih belum bisa dipastikan.

Ahli Forensik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), dr. M. Zaenuri Hidayat menuturkan, ada sejumlah kondisi yang memungkinkan 8 penambang di Banyumas yang terjebak dapat saja bertahan hidup.

Ia menjelaskan kondisi tersebut bisa saja terjadi apabila ada celah untuk aliran oksigen dari luar, manusia masih dapat bertahan hidup hingga satu minggu.

Sementara itu potensi kematian yang terjadi adalah karena kelaparan.

"Apakah saat tertimbun masih ada celah yang cukup adanya aliran oksigen dari luar. Tentunya kalau ini yang terjadi, kematian bukan karena kekurangan oksigen, tapi karena kelaparan.

Kalau ini yang terjadi, maksimal bertahan hidup sampai 1 minggu," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (1/8).

Zaenuri kemudian menyebutkan apabila tidak ada suplai oksigen, maka peluang bertahan hidup tergantung dari cadangan oksigen yang tersisa, serta luasan area tempat korban terjebak.

"Kalau tidak ada suplai oksigen dari luar, tentu semua tergantung cadangan oksigen yg tersisa di ruang tertutup tersebut," imbuhnya.

Selain itu, luasan rongga tempat korban terjebak juga mempengaruhi kemungkinan mereka bertahan hidup. Luasan rongga tempat korban terjebak menentukan sampai kapan bisa bertahan di dalam ruang tersebut.

"Kalau sangat sempit, apalagi dihuni 8 korban, dalam hitungan menit atau jam bisa saja menimbulkan kematian," katanya.

Fungsi blower yang digunakan para penambang tidak berfungsi untuk menambah oksigen, hanya menggerakkan udara saja.

Ia menjelaskan peluang bertahan hidup 8 penambang yang terjebak dalam lubang berisi air peluangnya minim. Hal itu karena air menghambat aliran oksigen dari luar.

"Peluang bertahan kayaknya tidak mungkin kecuali air tidak menutup total saluran udara," jelasnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved