Pendidikan
Klaster Bandeng dan Unnes Jalin Kerja Sama, Hadirkan Inovasi Presto Elektrik yang Lebih Praktis
Pelaksanaan Matching Fund (MF) Universitas Negeri Semarang (Unnes) dimaksimalkan untuk menggenjot produksi para pemilik usaha bandeng presto.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pelaksanaan Matching Fund (MF) Universitas Negeri Semarang (Unnes) dimaksimalkan untuk menggenjot produksi para pemilik usaha bandeng presto di Kota Semarang.
Kegiatan ini merupakan implementasi Program Matching Fund-Kedaireka, yang digagas oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Ketua MF Unnes Dr. Rahmat Doni Widodo, S.T., M.T., mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menghilirisasikan hasil riset/inovasi dari perguruan tinggi.
"Melalui kegiatan ini juga membantu permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat atau DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri, red)," ujarnya pada Tribun Jateng, Kamis (10/8/2023).
Saat kesempatan ini Tim Pelaksana Unnes membagikan belasan alat pembantu modal produksi yang dilaksanakan di Ruang Borobudur, Gedung Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Prof. Dr. Retno Sriningsih Satmoko, Kampus Unnes, Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Alat berupa panci presto berbasis energi listrik kepada pelaku usaha olahan ikan bandeng yang tergabung dalam Klaster Bandeng Kota Semarang.
Sebagaimana diketahui, bandeng duri lunak atau bandeng presto merupakan salah satu oleh2 khas dan produk unggulan Kota Semarang.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pengolahan ikan bandeng di Kota Semarang jumlahnya cukup banyak.
"Tercatat sebanyak 40 UMKM olahan ikan bandeng anggota Klaster Bandeng Kota Semarang," jelas Rahmat.
Dan pada kesempatan ini hadir lebih dari 60 UMKM olahan ikan bandeng yang nantinya dapat bergabung semua dalam anggota Klaster Bandeng Kota Semarang.
Baca juga: Kisah Sukses UMKM Bandeng Presto Pati Terus Berkembang Berkat Transformasi Digital
Baca juga: Nita Kebanjiran Order Bandeng Presto hingga Mancanegara Usai Dipomosikan di Lapak Ganjar
Baca juga: Inilah Pepes Bandeng Presto Ala Aston Inn Pandanaran Semarang, Bisa Dinikmati dengan Nasi Putih
Berdasarkan survei lapangan yang dilakukan, masih banyak permasalahan yang dihadapi UMKM olahan ikan bandeng.
Secara garis besar terdapat dua aspek permasalahan, yaitu aspek produksi dan aspek pemasaran yang saling terkait.
Sekretaris Dinas Perikanan Kota Semarang, Kistiyono mengatakan pada aspek produksi, antara lain menyangkut produktivitas dan kualitas produk yang masih perlu ditingkatkan.
"Demikian juga pada aspek pemasaran, antara lain menyangkut jangkauan pemasaran yang masih terbatas dan belum banyak yang memanfaatkan digital marketing," terang Kistiyono.
Terkait persoalan ini, Tim MF akan memberikan bantuan teknologi berupa 15 panci presto elektrik kepada Klaster Bandeng Semarang.
Politeknik Pekerjaan Umum Dorong Pendidikan Vokasi Jadi Laboratorium Hidup Pembangunan di Era AI |
![]() |
---|
Dosen UPGRIS Raih Gelar Doktor dengan Disertasi Buku Teks Digital Berbasis Kearifan Lokal |
![]() |
---|
Sekolah Nasima Gembleng Siswa Kuasai Bahasa Inggris Lewat NPEC di Kampung Inggris Pare |
![]() |
---|
Fortifikasi Kedelai Jadi Solusi Swasembada Pangan, UNNES Dampingi UKM Tahu Bandungan |
![]() |
---|
Karya Video Siswa Kabupaten Magelang Juara Internalisasi Sejarah dan Budaya di Kabupaten Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.