Berita Karanganyar
Paguyuban Pedagang dan Andong di Karanganyar Gelar Grebeg Suro, Sri: Bisa Jadi Daya Tarik Wisatawan
Paguyuban pedagang dan andong di kawasan Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar menggelar grebeg suro.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Paguyuban pedagang dan andong di kawasan Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar menggelar grebeg suro di area parkir Taman New Balekambang, Kamis (10/8/2023) siang.
Grebeg suro tersebut merupakan wujud syukur dari para pedagang dan andong yang mencari rejeki di kawasan Tawangmangu.
Dari pantauan di lokasi, warga sekitar dan pedagang serta penyewa kuda tunggangan tumpah ruah di area parkir New Balekambang.
Baca juga: Usir Pagebluk di Bulan Suro Dengan Tradisi Lamporan Penuh Obor Putari Kota
Dalam kesempatan tersebut selain doa bersama juga digelar pentas seni dari perwakilan para pedagang.
Ketua Paguyuban, Sri Maryani menyampaikan, Grebeg Suro tahun ini mengambil tema berbakti untuk ibu pertiwi maju mantap dan berbudaya.
Acara kali ini juga dalam rangka menyambut HUT RI ke-78.
Tercatat ada 800 anggota yang tergabung dalam paguyuban pedagang dan penyewa kuda tunggangan Mereka biasanya berdagang dan menyewakan jasa di kawasan Bundaran Cicoa hingga New Balekambang dan Grojogan Sewu.
"Jadi ini wujud kecintaan kepada NKRI dan nguri-uri budaya leluhur. Ini juga menepis pembicaraan bahwa pedagang gulung tikar dan sebagainya. Ini bentuk pembuktiaan," katanya kepada Tribunjateng.com di sela acara.
Menurutnya kondisi sepinya kunjungan wisata di kawasan Grojogan Sewu yang berdampak terhadap omset pedagang merupakan siklus setelah libur panjang.
Oleh karena itu adanya agenda rutin grebeg suro kali ini diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
Selain grebeg suro, lanjutnya, paguyuban juga memiliki agenda rutin dua bulan sekali yakni membersihkan sampah di sekitar objek wisata.
Kegaitan tersebut sebagai bentuk kepedulian pedagang terhadap kawasan wisata.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Hari Purnomo menerangkan, menurunnya jumlah kunjungan wisatawan di kawasan Grojogan Sewu disebabkan beberapa faktor.
Banyaknya objek wisata baru di kawasan Tawangmangu, terangnya, kemungkinan juga menjadi salah satu faktor.
Oleh karena itu menurutnya butuh inovasi baru.
"Mudah-mudahan ini (grebeg suro) bisa mengangkat kunjungan wisata di kawasan Grojogan Sewu," terangnya.
Dia mengungkapkan, dinas akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka membantu mengembangkan sektor pariwisata di kawasan tersebut.
Baca juga: Video Warga Gilingan Solo Bersih-bersih Desa di Malam Jumat Kliwon Bulan Suro
"Karena ikon di Karanganyar itu ya Grojogan Sewu,"ucapnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar, Yopi Eko Jati Wibowo mengatakan, acara kali ini merupakan kolaborasi sektor pariwisata dan budaya.
"Objek wisata jangan sampai hanya mengandalkan satu bidang saja. Semua unsur dikolaborasikan menjadi daya tarik wisata," tuturnya. (Ais)
Pesangon Rp 70 Juta Cuma Ditawar Rp 17 Juta, Pekerja Karanganyar Tuntut Keadilan |
![]() |
---|
Apel Kesiapsiagaan di Karanganyar, Antisipasi Potensi Karhutla |
![]() |
---|
Layanan Cek Kesehatan Gratis Karanganyar Terganjal Keterbatasan Alat dan Bahan Medis |
![]() |
---|
Korupsi di Karanganyar: Nasib Penyewa Kios Setelah Bangunan di Tanah Bengkok Desa Disita Kejaksaan |
![]() |
---|
Lahan Rencana Relokasi TPS Jetis Karanganyar Ternyata Masuk Zona Hijau, DLH: Prosesnya Panjang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.