Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Gelar Wayang Orang on The Street Kota Lama, Kekayaan Budaya Semarang Disebut Potensial Saingi Bali

Gelaran Wayang On The Street di Kawasan Kota Lama menarik wisatawan untuk melihat dan berkunjung.

Editor: rival al manaf
istimewa
Gelaran 'Wayang On The Street', di Kawasan Kota Lama Semarang disaksikan tamu undangan dan ribuan masyarakat penonton. 

"Saya ada lahan seluas 8 hektar di daerah Klipang, Semarang timur yang rencananya akan kami jadikan Sport Center."

"Desainnya sudah ada, nanti ada 17 lapangan tenis dan berbagai fasilitas olahraga lainnya, yang akan terintegrasi dengan kawasan museum, perumahan, hotel dan apartemen. Harapannya nanti bisa menambah daya tarik orang atau wisatawan dari luar daerah untuk berkunjung ke Kota Semarang," tegasnya.

Terkait penghargaan sebagai Pemerhati Wayang yang diterimanya, Irwan Hidayat menyatakan sangat bersyukur dan memberikan apresiasi yang tinggi bagi panitia Gelaran 'Wayang On The Street'. Irwan pun mengaku jika wayang menjadi bagian dari kecintaannya pada budaya.

"Saya waktu kecil sering diajak nenek saya nonton pertunjukan wayang di Sobokarti, kadang juga pertunjukannya Ngesti Pandowo. Masa kecil saya saat itu di daerah Bugangan, Kota Semarang, jadi kalau mau nonton lokasi pertunjukannya tidak jauh dari rumah. Dan sejak itulah saya mengenal dan mencintai wayang," ujarnya.

Irwan mengungkapkan, jika tokoh wayang 'Kresna' menjadi favoritnya. Dengan watak ksatria yang bijaksana menjadikan inspiratif baginya dalam menerapkan di dunia bisnis.

"Kresna itu punya watak kstaria dan sangat bijaksana. Jadi, dalam kehidupan termasuk dalam dunia bisnis ini harus bisa bersikap bijaksana. Kalau tidak bijak, semuanya bisa salah kaprah. Jadilah orang yang bijak dan bisa membawa manfaat bagi masyarakat dan lingkungannya," tandas Irwan.

Sementara itu, Gelaran 'Wayang On The Street' mengambil tema 'Mbangun Suroloyo' atau membangun peradaban. Wayang digelar dengan memadukan unsur 'Wayang Jawa' dan 'Wayang Cina Cingge' sebagai yang pertama kalinya ada di Indonesia.

"Pertunjukan wayang orang kali ini kolaborasi Jawa dan Cina. Ini unik dan pertama kali, dengan melibatkan pemain dari kalangan perbankan di Kota Semarang, serta pengusaha dari berbagai etnis yang ada. Ini sekaligus menunjukkan jika wayang itu juga bisa untuk membangun toleransi antar sesama," kata drg. Grace Susanto, yang merupakan Penggagas 'Wayang On The Street'.

Grace pun berharap, budaya wayang tak akan luntur di makan jaman. Namun, perlu terus dilestarikan dan terus disosialisasikan agar generasi saat ini masyarakat tetap melek akan budaya wayang.

"Jangan sampai wayang punah, dan target kami justru menyasar seluruh kalangan, termasuk anak-anak muda. Untuk itulah, inovasi dan kolaborasi menjadi hal penting," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved